health
Bolehkah Ibu Hamil Makan Sate? Begini Penjelasannya
Sebenarnya dalam sejumlah penelitian membolehkan ibu hamil makan sate, dengan beberapa catatan.
Siapa yang tidak menyukai makanan satu ini? Tentunya bakal merugi. Karena kelezatan rasa dengan saus kacang atau kecap manis yang menggoda menjadikan sate yang termasuk salah satu makanan khas tradisional Indonesia ini digandrungi.
Biasanya sate disajikan hangat-hangat dengan nasi ataupun lontong. Meski begitu, makanan ini disebut-sebut tidak baik dikonsumsi oleh ibu hamil, benarkah?
Mengutip Klikdokter, sebenarnya dalam sejumlah penelitian membolehkan ibu hamil makan sate. Namun hal tersebut dengan catatan, yakni tidak boleh dimakan berlebihan dan proses pengolahan dagingnya juga harus diperhatikan.
sate sendiri biasanya menggunakan bahan dasar daging sapi, ayam, ataupun kambing. Terkait hal ini, biasanya daging yang tidak dimasak hingga matang masih mengandung toksoplasma serta bakteri berbahaya lainnya.
Sehingga saat dikonsumsi, sate yang kurang matang membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin. Risiko terburuknya, yakni ibu dapat mengalami keguguran.
Bahkan, ibu hamil bisa juga mengalami gangguan kesehatan akibat mengonsumsi sate atau daging yang tidak matang. Berikut beberapa gangguan yang bisa dialami:
- Keracunan Bakteri
Bakteri pada daging yang dimasak kurang matang bisa tumbuh dan berkembang biak di dalam tubuh, sehingga berisiko mengalami keracunan makanan akibat infeksi bakteri, seperti Salmonella, E coli, dan Campylobacter. Gejala keracunan makanan yang muncul seperti diare, muntah, serta kram perut.
- Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi akibat parasit protozoa Toxoplasma gondii. Apabila terinfeksi toksoplasmosis ketika hamil, khususnya pada trimester pertama, janin bisa mengalami masalah kerusakan mata atau otak.
- Listeria
Daging yang kurang matang bisa tercemar bakteri listeria. Jika terjadi infeksi oleh bakteri ini bisa menyebabkan gejala seperti demam, nyeri otot, mual, dan diare. Selain itu, bakteri listeria juga bisa menimbulkan keguguran maupun kondisi fatal lainnya.
Sehingga satu-satunya cara membunuh bakteri tersebut, yakni dengan memasak makanan hingga matang atau melalui proses pasteurisasi.
Karena itu, ibu hamil harus memperhatikan tingkat kematangan satai, serta pastikan pula daging yang digunakan masih segar. Karena jika mengonsumsi daging tidak segar, sama saja dengan memasukkan bakteri ke dalam tubuh.