health
Yuk Kenali 6 Tanda Kapan Harus Temui Psikiater, Venna Melinda Sebagai Korban KDRT Termasuk?
Bukan cuma luka fisik, Venna Melinda juga alami trauma imbas tindak KDRT.
Artis dan mantan anggota DPR Venna Melinda alami cidera di bagian hidung dan tulang rusuk akibat tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya, Ferry Irawan. Sampai sekarang, dia masih dirawat di rumah sakit.
Bukan cuma luka fisik, Venna Melinda juga alami trauma imbas tindak KDRT. Hal ini diungkap oleh pengacara kondang Hotman Paris yang berikan bantuan hukum pada Venna.
"Venna masih trauma, masih nangis-nangis pas kemarin telepon saya," kata Hotman dalam sebuah wawancara.
Lebih lanjut kata Hotman, Venna Melinda bertemu psikiater. Harapannya, kondisi mental ibu tiga anak tersebut bisa kembali pulih.
"Dia diperiksa dokter psikiater," ujarnya.
Dilansir dari laman Halodoc, psikiater adalah orang yang mampu menolong masalah masalah kehidupan dan mental. Hanya saja, masih banyak orang yang tak tahu kapan harus menemui psikiater.
Biar nggak bingung lagi, yuk kita sama-sama simak tanda-tanda kapan harus berkonsultasi pada psikiater.
1. Kehidupan Terasa Sangat Sulit
Seorang terapis dapat membantu Anda mengetahui alasannya bila merasa tidak ingin berpartisipasi dalam kegiatan favorit atau hobi. Umumnya, rasa tidak menyenangkan tersebut terjadi gara-gara seseorang terjebak dalam kebiasaan. Ini menjadi tanda depresi yang lebih dalam.
Berkonsultasi pada psikiater adalah tindakan yang tepat pada kondisi ini. Psikiater dapat membantu Anda menilai situasi, mencari tahu apa yang menghambat kamu, dan membuat rencana untuk bergerak maju.
2. Penyalahgunaan alkohol dan narkoba
Alkohol, rokok, atau obat-obatan bisa jadi tempat pelarian seseorang dalam keadaaan titik terendah dalam hidup.
Hal ini tentu tidak akan berdampak baik pada kehidupanmu.
3. Merasa sendiri
Hanya sedikit orang yang merasa cemas selama berminggu-minggu dan tidak melakukan apapun untuk mengatasinya. Selain itu, hanya sedikit orang yang mengalami gejala depresi tanpa berusaha mengembalikan kelesuan, kesedihan, atau perasaan putus asa.
4. Alami Trauma
Orang yang mengalami trauma perlu berkonsultasi pada psikiater. Trauma biasanya terjadi akibat mendapat perlakukan kasar dalam hubungan, ditinggal meninggal orang yang disayangi, diperlakukan tidak adil, keguguran atau didiskriminasi di tempat kerja. Jika kamu tidak dapat meninggalkan rasa trauma, itu akan memengaruhi pekerjaan, siklus tidur, atau hubungan.
5. Menghindari Pergaulan dan Situasi Sosial
Orang yang mengalami gangguan mental terkadang merasa gugup saat berada di lingkungan sosial. Jika Anda menemukan diri sedang menghindari pesta, pertemuan kerja, atau bahkan teman dan keluarga Anda sendiri, mungkin ada ketakutan akan penilaian orang lain yang tidak diketahui alasannya.
6. Orang-Orang di Sekitar Mulai Memperhatikan
Terkadang Anda mengabaikan tanda-tanda yang paling jelas dalam hidup, termasuk saat kamu mengalami depresi. Anda bakal sangat beruntung bila ada teman yang memberitahukan dan menanyakan kabar kamu. Terlebih, bila dia terlihat peduli dan menyarankan kamu untuk mencari bantuan profesional.
Pada poin 4 disebutkan trauma sebagai tanda seseorang harus menemui psikiater. Trauma salah satunya disebabkan tindakan kasar termasuk KDRT dari pasangan. Karena itu, keputusan Venna Melinda menemui psikiater sudah sangat tepat sebagai upaya memulihkan kondisi mentalnya.