health

Subvarian Covid Baru Berkembang di AS, Ilmuan Terus Dorong Pemberian Vaksin Booster

Varian Covid-19 terus bermutasi dengan cepat. Di Amerika Serikat subvarian Covid-19, BQ menjadi varian terbaru yang berkembang dengan cepat.


Editor: Yani
Rabu, 30 November 2022 | 23:35 WIB
Ilustrasi Covid-19. (kemenkes.go.id)
Ilustrasi Covid-19. (kemenkes.go.id)

Virus Corona yang masih menjadi pandemi hingga saat ini, terus bermutasi dengan cepat menghasilkan varian-varian baru. Tercatat pada paruh kedua Agustus, virus yang kali pertama mewabah di Kota Wuhan, telah bermutasi dengan subvarian BA.5 yang menginfeksi 85 persen penderita Covid-19 di Amerika Serikat.

Setelah tiga bulan berlalu, BA.5 menyumbang kurang dari seperempat kasus Covid-19. Sedangkan BQ.1 dan BQ.1.1, berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di negeri Paman Sam alias CDC (Centers for Disease Control), telah menginfeksi setengah jumlah kasus Covid-19.

Varian BQ tergolong masih baru, bahkan penelitian lanjutan sangat diperlukan untuk mengetahui seberapa bahayanya varian tersebut. Meski begitu, hingga saat ini, penyebarannya cukup mudah dengan penyakit yang lebih ringan dibandingkan varian delta atau virus aslinya.

Perkembangan varian BQ ini pun sejurus dengan peningkatan angka Covid-19 di Amerika Serikat.

The New York Times melansir, berdasarkan analisisnya rata-rata kasus harian meningkat 4 persen dalam waktu dua minggu jelang 21 November. Bahkan jumlah pasien yang dirawat di ICU meningkat 6 persen dalam periode yang sama.

"Omicron terus bermutasi dan subvarian terbaru, BQ.1 dan BQ.1.1, sangat mudah menular dan vaksin serta perawatan antibodi monoklonal kami saat ini tidak bekerja dengan baik melawan mereka," kata Spesialis Penyakit Menular dan Profesor Kedokteran Pencegahan dan Kebijakan Kesehatan di Vanderbilt University School of Medicine Nashville, Tennessee, William Schaffner, MD.

Namun menurut Schaffner, keberadaan vaksin saat ini menjadi salah satu faktor penolong melindungi pasien dari dampak Covid-19 yang lebih parah.

"Namun demikian, vaksin saat ini terus memberikan perlindungan substansial terhadap penyakit parah, rawat inap, dan kematian."

Klaim tersebut seperti dirilis Pfizer pada pekan lalu. Berdasarkan hasil awal dari analisis yang dilakukan pihak Pfizer menunjukkan, vaksin Covid-19 bivalen teradaptasi omicron BA.4-BA.5 terbaru menghasilkan respons kekebalan yang kuat terhadap sublineage omicron yang lebih baru, termasuk BQ.1.1, BA.4.6, BA. 2.75.2, dan XBB.1.

Sehingga, antibodi penetral terhadap sublineage ini meningkat 4,8 hingga 11,1 kali lipat dari level prebooster satu bulan setelah dosis 30 mikrogram dari booster bivalen baru.

Pun pada minggu lalu, Moderna juga merilis data awal yang menunjukan bahwa penguatnya yang diperbarui menghasilkan aktivitas penetralan terhadap BQ.1.1.

"Mengkonfirmasi bahwa vaksin yang diperbarui memiliki potensi untuk menawarkan perlindungan karena virus terus berevolusi dengan cepat untuk keluar dari kekebalan kita," tulis keterangan rilis tersebut.

Meski begitu, Schaffner mengemukakan, vaksin booster akan menjadi perlindungan vital dari Covid-19 saat ini. Apalagi, banyak orang berkumpul di dalam ruangan untuk liburan di akhir tahun ini.

"Musim liburan yang akan datang ini akan memberikan banyak kesempatan bagi virus yang sangat menular ini untuk menyebabkan penyakit, jadi penguat adalah sesuatu yang harus kita syukuri dan mendapatkannya adalah hadiah terbaik yang dapat Anda berikan kepada diri sendiri, keluarga, dan teman Anda," katanya.

Namun, saat ini vaksin untuk Omicron baru tersedia bagi anak berusia 5 tahun ke atas. CDC mengatakan, hanya 11,3 persen dari populasi yang mendapatkan suntikan.

Saat ini,  rekomendasi untuk meningkatkan pemberian vaksin dan mendesak otoritas kesehatan agar meminta masyarakat mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk menghindari penyebaran Covid-19 terus disampaikan.

"Dengan penyakit pernapasan seperti RSV, flu, dan Covid-19 yang menyebabkan peningkatan penyakit dan rawat inap, saya sangat menyarankan menggunakan semua strategi yang tersedia untuk tetap sehat dan aman," kata Direktur Departemen Kesehatan Masyarakat Illinois Sameer Vohra, MD. 

Tag covid-19 subvarian amerika serikat

Terkini