health
Sebelum Puasa Ramadan, Ahli Gizi Sarankan Lakukan 'Prapuasa' agar Tubuh Bisa Beradaptasi
Ahli gizi di Uni Emirat Arab menyarankan kepada umat Islam yang akan melakukan ibadah puasa untuk memulai dengan kebiasaan sehat 'prapuasa'.
Tak terasa bulan puasa atau Ramadhan akan datang dalam beberapa waktu mendatang. Setiap muslim pastinya akan menjalani ibadah wajib yang harus dilaksanakan sebulan penuh, yakni berpuasa sejak terbitnya matahari hingga tenggelamnya surya.
Sebelum berpuasa di Bulan Ramadan, Ahli gizi di Uni Emirat Arab menyarankan kepada umat Islam yang akan melakukan ibadah puasa untuk memulai dengan kebiasaan sehat 'prapuasa'. Hal tersebut disampaikan Ahli diet klinis di Rumah Saki Burjeel Abu Dhabi, Archana Baju.
Dilansir dari Alarabiya, Baju mengemukakan, sebelum puasa Ramadan dimulai perlu perencanaan agar ibadah tersebut juga membuat tubuh sehat dengan makanan bergizi.
“Ramadhan sudah dekat. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk merencanakan Ramadhan yang sehat dan bergizi," katanya.
Baju mengungkapkan, hal yang pertama harus dilakukan yakni mengontrol konsumsi kafein saat bulan puasa. Ia mengemukakan, minuman berakafein bisa memicu dehidrasi. Sehingga disarankan agar tidak mengonsumsi kopi selama bulan suci.
Berkebalikan dengan itu, orang yang akan berpuasa di Bulan Ramadan disarankan lebih banyak mengonsumsi cairan mulai sekarang, serta melatih untuk mengontrol porsi dan memilih makanan yang sehat.
"Persiapan jelang Ramadaan ini akan membantu tubuh Anda beradaptasi dengan fase puasa intermiten dengan cara yang tepat,” kata Baju.
Tak hanya itu, ia mengemukakan sebenarnya puasa Ramadhan bisa menjadi momen tepat untuk menurunkan berat badan dengan praktik makan sehat dan gaya hidup yang aktif.
"Fokus pada hidrasi. Selain air putih, jus buah segar, susu, dan infused water juga merupakan pilihan yang baik. Masukkan buah dan sayuran yang mengandung air seperti mentimun, zucchini, selada, semangka, persik, apel, dan tomat," jelasnya.
Untuk makanan saat berpuasa, ia juga menyarankan untuk mencoba berbagai macam karbohidrat kompleks saat berbuka puasa dan sahur.
"Muslim juga harus mencoba memasukkan karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, kacang-kacangan, polong-polongan, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran saat berbuka dan sahur,” katanya.
Sedangkan metode yang dipakai dalam membuat hidangan puasa, disarankan beradaptasi menggunakan cara yang sehat dan hindari menggoreng serta menggunakan susu dalam memasak.
"Adaptasi metode memasak yang sehat. Gunakan starter yang dipanggang, dipanggang, dan digoreng sebagai pengganti yang digoreng. Juga, gunakan produk susu versi rendah lemak atau ringan dalam memasak," ujarnya.
Ahli nutrisi ini juga mengimbau agar mengurangi minyak dalam bahan masakan, menggantikannya dengan rempah-rempah yang dapat meningkatkan rasa.
"Yang penting, hindari makanan berminyak, gorengan, dan bergula untuk mencegah pencernaan, kembung, mulas, dan masalah pencernaan lainnya," ujarnya.
Selain itu, ia menekankan, bahwa puasa membantu tubuh untuk memulai kembali dan menghapus racun pada tingkat sel.
"Pembuluh darah dan usus dibersihkan dari lemak tidak sehat dan bahan kimia penyebab kanker yang kita kumpulkan saat mengonsumsi makanan olahan super" katanya.