health

Perhatikan Sejak Dini Moms, Tanda Anak Terganggu Pertumbuhannya

Anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, berat badan, tinggi badan, refleks gerakan, hingga kemampuan berpikir harus selalu diperhatikan.


Editor: Cahyaningrum
Rabu, 30 November 2022 | 20:14 WIB
Ilustrasi ibu dan balita yang pertumbuhannya berjalan dengan baik.(Foto: Pexels/Laura Garcia)
Ilustrasi ibu dan balita yang pertumbuhannya berjalan dengan baik.(Foto: Pexels/Laura Garcia)

Anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, berat badan, tinggi badan, refleks gerakan, hingga kemampuan berpikir harus selalu diperhatikan.

Nggak jarang orang tua terutama Moms begitu cemas dan kuatir bila pertumbuhan buah hati lebih lambat dari anak orang lain. 

Padahal nggak usah panik dulu bila Moms melihat tanda fisik tersebut.

Dokter Spesialis Anak dr. Meita Dwi Utami, Ms.C, Sp.A mengatakan ada 2 aspek yang menandakan anak berkembang yaitu tubuh yang bertumbuh dan bertambahnya fungsi kemampuan tubuh.

Dokter yang juga dosen di FKK Univ Muhammadiyah Jakarta itu menyebut dua hal ini bisa terlihat asal anak mendapatkan stimulasi atau dorongan, deteksi, intervensi dini yang optimal baik dari orangtua maupun lingkungan.

"Nilai penambahan berat badan, panjang badan dan lingkar kepala, jika terjadi penambahan tapi tidak memadai disebabkan karena nutrisi tidak adekuat, dan jika gagal tumbuh anak akan mengalami dampak jangka panjang," ujar dr. Meita dalam keterangan tertulisnya..

Adapun tanda-tanda bayi atau anak yang mengalami gangguan pertumbuhan, yaitu apabila kurva berat badan anak yang ada di buku kesehatan ibu dan anak (KIA) mendatar alias tidak naik maupun turun. 

Tanda yang lebih parah juga apabila berat badan anak menurun memotong lebih dari 2 garis persentil.

Atau tanda lain adanya degenerasi sistem saraf pusat yang tidak bertumbuh, sehingga kemampuan kognitif atau daya pikir anak tidak bisa berkembang.

Jika tanda-tanda itu sudah terlihat, apalagi terjadi saat usia anak belum menginjak 2 tahun, maka dikhawatirkan terjadinya stunting atau perawakan pendek karena kurang gizi jangka panjang atau malnutrisi kronik akibat asupan gizi yang tidak optimal.

Kondisi ini tidak hanya membahayakan bagi tubuh anak tapi juga perkembangan kognitif. Anak menjadi tidak mudah menyerap informasi, respon komunikasi yang lambat dan sebagainya.

Maka yang patut dilakukan, pastikan saat kunjungan ke rumah sakit atau bisa juga saat imunisasi anak diskrining, khususnya di setiap usia 9, 18, 24 atau 30 bulan. 

Alat skrining memiliki sensitivitas dan spesifitas yang tinggi dalam mengenali keterlambatan perkembangan dan masalah perilaku.

"Stunting tidak ada obatnya, tindakan terbaik adalah mencegah stunting dengan cara memperbaiki nutrisi ibu, pemberian ASI eksklusif, pemberian MP-ASI (tepat waktu, aman, sesuai tahapan dan berkualitas), penambahan micronutrient (Vitamin A, Fe, Garam beryodium, fortifikasi makanan) dan pemantauan tumbuh kembang balita dan akses air bersih, fasilitas sanitasi dan lingkungan yang bersih," tutup dr. Meita. 

 


 

Tag pertumbuhan anak gangguan pertumbuhan anak Tumbuh Kembang Anak

Terkini