health

Perasaan Bahagia Nggak Cuma Tingkatkan Imunitas, Tapi Juga Bagus untuk Perkembangan Otak Si Kecil Lho Moms!

Moms mungkin bertanya-tanya, kok bisa perasaan bahagia memengaruhi imunitas dan perkembangan otak anak? Simak penjelasan lengkapnya di sini.


Editor: Cahyaningrum
Minggu, 4 Desember 2022 | 20:42 WIB
Anak bahagia bermain bersama orangtuanya. (Foto: Pexels/Gustavo Fring)
Anak bahagia bermain bersama orangtuanya. (Foto: Pexels/Gustavo Fring)

Nggak cuma aktivitas fisik dan makan makanan sehat dengan gizi seimbang, perasaan bahagia juga bisa menjaga sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh agar nggak gampang terkena penyakit.

Apalagi di masa pandemi Covid-19, daya tahan tubuh yang baik sangat dibutuhkan semua orang, termasuk anak-anak. 

Moms mungkin bertanya-tanya, mengapa perasaan bahagia bisa mempengaruhi daya tahan tubuh?

Gini ya Moms, saat kita merasa bahagia, tubuh mengeluarkan hormon bahagia seperti, serotonin, oksitosin, dopamin, dan endorfin yang dihasilkan oleh sistem saraf pusat yang menjadi bagian dari sistem endokrin manusia.

Nah, keempat hormon ini, terutama endorfin, seperti dilansir dari SehatQ, bisa meningkatkan respon imun. 

Mengapa? Karena, tingkat endorfin yang tinggi membuat kita lebih tahan terhadap rasa sakit dan merasakan lebih sedikit efek negatif dari stres.

Hebatnya lagi, pada anak-anak, perasaan bahagia nggak cuma bisa meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi bagus juga untuk perkembangan otaknya, Moms!

"Situasi pandemi seperti sekarang, bahagia selain bisa meningkatkan imunitas, juga perkembangan otak anak. Jadi anak bisa belajar, bisa bertumbuh, salah satu syaratnya, kalau anak usia dini dia harus bahagia," kata Psikolog anak dari Tiga Generasi Saskhya Aulia Prima, beberapa waktu lalu. 

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa selain otak, balita juga mengalami perkembangan emosi dan sosial. 

Nah, agar perkembangan otak, emosi dan sosialnya berjalan dengan baik, Saskhya menyarankan Moms n Dads lebih banyak mengajak si kecil untuk melakukan aktivitas fisik daripada virtual. 

"Anak usia dini butuh gerak fisik aktif 3-4 jam. Tapi sekarang lebih banyak di layar, aktivitas fisik terbatas, makanan sehat juga jarang keluarga yang telaten dalam menyediakan makanan tersebut, dan terakhir rutinitas. Jadi pengaruh ke tumbuh kembang tentu ada," ujarnya.

Untuk itulah Saskhya mengingatkan Moms n Dads harus lebih berusaha mencari kegiatan fisik untuk dilakukan bersama anak, selain  mengimbanginya dengan asupan nutrisi yang bergizi seimbang dan istirahat cukup agar pertumbuhan anak nggak terganggu. 


 

 



 

Tag perkembangan otak anak anak bahagia bahagia imunitas anak

Terkini