health

Moms n Dads Wajib Tahu, Stunting Ternyata Pengaruhi Perkembangan Otak Anak Lho!

Otak yang berkembang tidak optimal akibat stunting tentu akan berdampak pada masa depan anak.


Editor: Cahyaningrum
Kamis, 1 Desember 2022 | 20:16 WIB
Ilustrasi ibu dan bayi harus tercukupi gizinya agar terhindar dari stunting. (Foto: Pexels/Mikhail Maslov)
Ilustrasi ibu dan bayi harus tercukupi gizinya agar terhindar dari stunting. (Foto: Pexels/Mikhail Maslov)

Tahukah Moms n Dads, stunting ternyata bisa memengaruhi perkembangan otak anak lho. 

Plt Direktur Gizi KIA Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Ni Made Diah mengatakan perkembangan otak anak yang mengidap stunting kurang baik, sehingga tidak bisa melakukan produktivitas seperti anak normal.

Efeknya, lanjut dia, di masa depan bila si anak sudah memasuki dunia kerja, berisiko tinggi memiliki pendapatan rendah. "Itu artinya stunting berkolerasi dengan kemiskinan,” imbuh Ni Made Diah dalam Seminar Online FKM UI, Selasa (22/11/2022).

Untuk itulah sangat penting melakukan pencegahan stunting, dengan cara memperhatikan gizi ibu hamil dan balita.

Ibu hamil yang tidak tercukupi gizi seimbangnya, kata Ni Made Diah berpotensi melahirkan anak dengan kondisi stunting dan rentan terhadap berbagai penyakit. 

Kondisi itu tentu bisa berpengaruh pada masa depannya. Bagaimana tidak, anak stunting akan kesulitan menjalankan kehidupan termasuk pada saat bekerja yang akan berdampak pada penghasilan yang akan diperoleh.

“Kalau mau keluar dari kemiskinan, gizi anak dan ibu hamil tolong diperhatikan supaya bisa sehat, perkembangan otak baik. Sehingga bisa produktif dan bisa melanjutkan hidup lebih baik dengan taraf ekonomi yang lebih baik dari sekarang,” ujarnya.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021, prevalensi stunting secara nasional mencapai 24 persen. Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera Urat menjadi provinsi dengan kasus stunting tertinggi. 

Kendati tren stunting mengalami penurunan sejak 2013, namun perlu dilakukan percepatan untuk mencapai target angka stunting menjadi 14 persen pada 2024.

Untuk menekan angka stunting termasuk juga angka kematian ibu dan anak, Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan melalui transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan.

“Kita memprioritaskan program tersebut mulai dari terjadinya kehamilan pada remaja putri dan calon pengantin dengan screening anemia dan screening layak hamil,” ucapnya.

Kemudian pada masa kehamilan dilakukan screening kehamilan termasuk pemberian tablet tambah darah dan pemberian makanan tambahan. 

Lalu pemantauan tumbuh kembang pada balita, pemberian ASI eksklusif hingga tatalaksana balita dengan masalah gizi. Pun memberi edukasi pada remaja putri, ibu hamil dan keluarga balita.


 


 

Tag Stunting perkembangan otak anak otak anak

Terkini