health
Pacar Mario Dandy Penganiaya Pelajar Hingga Koma Disebut Princess Syndrome, Begini Ciri-cirinya
Princess Syndrome dialami perempuan sebagai bentuk kompleks yang tidak biasa pada perempuan.
Kasus penganiayaan yang dilakukan anak pejabat Pajak, Mario Dandy Satriyo menjadi pembicaraan publik. Korbannya David Ozora hingga kini masih mendapat perawatan di rumah sakit.
Mirisnya, satu-satunya saksi perempuan dalam peristiwa tersebut, Ag menjadi bulan-bulanan netizen hingga disebut-sebut princess syndrome. Meski begitu, princess syndrome tersebut merupakan bagian dari penyakit yang bukan sifatnya medis. Sindrom tuan putri atau princess syndrome sendiri merupakan bentuk perilaku kompleks yang tidak biasa pada perempuan.
Seorang psikolog klinis dari California Southern University, Nancy Irwin mengungkapkan, jika princess syndrome merupakan gambaran seseorang yang berperilaku selayaknya tuan puteri dalam kisah novel dan dongeng. Layaknya seorang puteri, orang yang mengalami kondisi ini merasa dirinya lemah dan perlu diselamatkan 'ksatria berbaju zirah.'
Nancy juga mengungkapkan, jika Princess Syndrome berperilaku cenderung narsistik. Selain itu, orang yang tekena sindrom ini sering menolak mengerjakan sesuatu karena alasan yang tidak relevan, seperti menghindari mengangkat barang karena takut berkeringat.
Tak hanya itu, mereka juga berorientasi pada penampilan dan membangun harga diri dengan berpenampilan cantik. Terobsesi pada penampilan dan citra diri yang sempurna. Sehingga sulit menghargai usaha dan penampilan orang lain, bahkan sering mengabaikan perasaan orang lain.
"Tidak ada yang menyenangkan mereka karena mereka tidak pernah belajar untuk menyenangkan diri mereka sendiri," ungkap Nancy dalam tulisannya.
Secara kronis mengeluh, merengek, bimbang, dan merasa segala sesuatu tidak cukup baik untuk mereka. Menolak orang lain yang mereka anggap tidak 'selevel' dengan mereka. Selalu meminta seseorang melakukan sesuatu untuknya dan merasa bahwa itu sudah kewajiban orang lain untuk membantunya.