health
Nunung Srimulat Idap Kanker Stadium 1, Peluang Sembuh 100 Persen
Menurut sang dokter, tiap pasien berbeda dalam pengobatannya.
Nunung Srimulat mengabarkan hasil biopsi kanker payudara. Dia begitu bersyukur karena kanker yang diidap masih pada tahap awal.
"Alhamdulillah masih stadium dini, stadium 1-2," kata Nunung Srimulat di acara Rumpi Trans TV, Senin (6/2).
Sementara, Nunung masih menunggu hasil penyebaran sel kanker di tubuhnya. Dia pun berharap kanker tersebut belum menyebar ke mana-mana.
"Aku masih nunggu PET scan untuk tahu sudah kemana saja. Semoga nggak kemana-mana di sini aja, hehe," ucap sahabat Andre Taulany dan Sule ini.
Nantinya, Nunung akan jalani tindakan operasi. Tindakan medis ini dilakukan jika dokter sudah mendapatkan hasil dari PET scan.
"Setelah itu baru operasi," kata dia.
Dikutip dari laman Suara.com, Nunung diperkirakan 100 persen berpeluang untuk sembuh. Sebab, kanker yang diidap masih stadium 1.
"Itu bisa 100 persen (sembuh)," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hemato-Onkologi dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD - KHOM., ditemui di Aryaduta Suits Semanggi, Jakarta, Selasa (7/2).
Lebih lanjut kata Jeffry, tiap pasien kanker berbeda-beda jalani pengobatan karena tergantung kondisinya. Dengan demikian tak semua pasien yang masih stadium awal harus jalani operasi seperti Nunung.
"Sama-sama kanker payudara, dua orang yang berbeda, pengobatannya bisa beda total," ujarnya.
"Sama stadium, bisa beda total, tergantung sifat dari kanker itu sendiri. Itulah pentingnya biopsi yang menentukan kankernya dan juga sifat dari kankernya, beda sifat beda cara pengobatannya," kata dia lagi menjelaskan.
Jeffry mengatakan secara statistik, harapan hidup pasien makin rendah jika stadium kanker makin tinggi. Contohnya, pasien kanker stadium 4, harapan hidupnya dalam waktu lima tahun hanya 5-20 persen.
Tapi lagi-lagi dia menegaskan tiap pasien kanker dapat berbeda-beda kondisinya. Dia mencontohkan pasiennya yang sudah masuk 8 tahun, tapi masih aktif bekerja dan urus anak.
"Kalau statisik terlihat pesimis, tapi dalam dunia dokter itu cepat berubah, cara operasi terbaru, obat-obatannya," katanya.
"Itu pentingnya setiap dokter berkumpul duduk bersama karena dokter tidak menguasai semuanya, kami bahas kasusnya, seperti apa hasil lab-nya, nanti treatment-nya seperti apa," ujarnya lagi.