health

Natasha Wilona Alami Kerontokan Rambut Akibat Stres, Apa Sebab?

Rambut kepala bisa secara alami rontok, umumnya terjadi karena proses penuaan.


Editor: Ery Syahria
Rabu, 29 Maret 2023 | 07:00 WIB
Natasha Wilona [Instagram]
Natasha Wilona [Instagram]

Natasha Wilona akhir-akhir ini punya segudang kesibukan. Salah satunya, dia sedang mempersiapkan platform digital yang diberi nama iWill Network.

Kesibukan tersebut cukup menguras tenaga dan pikiran Natasha Wilona. Sampai-sampai dia alami kerontokan rambut.

"Dalam dua tahun belakangan ini harus mikir setiap hal yang dilakukan. Itu kayak bener-bener rambut aku rontok," kata Natasha Wilona berbagi pada awak media di Jakarta baru-baru ini.

Bukan cuma rambut rontok, artis yang sempat dikabarkan merajut kasih dengan Verrell Bramasta ini juga alami penurunan berat badan cukup drastis. Hanya saja tak dijelaskan berapa kilogram yang susut akibat stres karena kesibukannya.

Lantas, apa benar stres dan kerontokan rambut ada kaitannya?

Dilansir dari laman Halodoc, rambut kepala bisa secara alami rontok, umumnya terjadi karena proses penuaan. Namun, stres psikososial  juga bisa menyebabkan rambut rontok hingga kebotakan.

Stres psikososial adalah stres yang muncul karena ada rasa "tertekan" atau merasa terancam dari lingkungan sosial.

Stres pada akhirnya dapat berdampak pada rontoknya rambut dan berujung dengan kebotakan. Ada tiga jenis kebotakan yang bisa muncul akibat stres, yaitu:

1. Trikotilomania

Stres dapat membuat seseorang melakukan hal-hal yang mungkin meningkatkan risiko rambut rontok. Hal itu disebut dengan trikotilomania. Pengidap stres jenis ini terbiasa menarik rambut tanpa disadari. Kebiasaan ini tentu saja bisa merusak rambut dan mengakibatkan rambut botak karena terlalu sering ditarik.

2. Alopecia areata

Ketika tubuh mengalami stres atau masalah emosional, risiko munculnya alopecia areata jadi lebih besar. Kondisi tersebut menyebabkan kebotakan akibat peradangan atau penyakit autoimun. Selain kondisi emosional, penyakit autoimun, genetik, dan faktor lingkungan juga bisa jadi pemicu alopecia areata.

Kebotakan ini umumnya menyerang kulit kepala, tetapi juga bisa terjadi pada area tubuh lain yang dipenuhi rambut. Kerontokan rambut pada kondisi ini umumnya memiliki pola melingkar dan bersifat progresif.

3. Telogen Effluvium

rambut rontok sesungguhnya hal yang wajar terjadi. Umumnya rambut akan rontok sebanyak 100 helai tiap harinya. Namun, ada kondisi tertentu yang bisa membuat seseorang mengalami kerontokan lebih dari itu dan biasanya disertai stres. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah telogen effluvium.

Dalam kondisi normal, rambut yang rontok bakal tergantikan dengan pertumbuhan rambut yang baru. Sayangnya, telogen effluvium bisa menghambat proses pertumbuhan tersebut. Hal ini biasanya bakal diperparah jika seseorang mengalami stres atau gejolak emosi negatif. Saat sedang stres, rambut menjadi lebih mudah rontok.

Tag natasha wilona Rambut Rontok

Terkini