health
Moms n Dads Perlu Tahu Apa Saja Gejala Anak Alergi Susu Formula
Alergi susu formula yang terbuat dari sapi termasuk gangguan kesehatan yang umum terjadi pada anak saat balita.
Alergi susu sapi termasuk susu formula yang terbuat dari sapi merupakan salah satu gangguan kesehatan yang umum terjadi pada anak saat balita.
Dokter umum dr. Jeffry Kristiawan menjelaskan bahwa gejala Alergi susu sapi pada anak bisa menyebabkan gejala yang beragam, mulai dari ringan hingga berat.
"Bisa mungkin si kecil jadi sering bersin-bersin, muncul ruang kemerahan di kulit pipi, siku, ataupun bagian tubuh lain. Dan juga bisa menyerang pencernaan, seperti diare, sembelit, perut sering kembung, bahkan mual muntah," jelas dokter Jeffry dikutip dari kanal YouTube Tanyakan Dokter.
Bahkan gejala berat akibat Alergi susu sapi juga bisa menyebabkan anak alami sesak napas sampai tidak sadarkan diri. Dokter Jeffry menambahkan, reaksi alergi pada anak bisa beda-beda juga terjadi di waktu yang berbeda.
Nggak selalu balita akan mengalami Alergi susu sapi. Satu anak bisa saja mengalami reaksi alergi, sementara lainnya tidak, meskipun mengonsumsi susu formula yang sama.
"Kenapa ada anak yang alergi, tapi ada juga yang biasa saja? Jadi prosesnya itu bergantung pada sistem kekebalan tubuh masing-masing anak," ujarnya.
Dokter Jeffry menjelaskan, anak yang memiliki Alergi susu sapi bisa menjadi ada kelainan pada sistem kekebalan tubuh dalam mengenali protein susu formula.
Kebanyakan susu formula anak terbuat dari sumsum sapi yang mengandung protein khusus.
Namun, protein tersebut dikenali oleh sistem kekebalan tubuh anak sebagai alergen atau bahan berbahaya yang harus disingkirkan.
Akibatnya, antibodi pun akan mengenali protein tersebut sebagai bahan yang harus disingkirkan jika kembali masuk ke tubuh.
"Suatu waktu ketika si kecil kontak lagi dengan susu tersebut, dia minum lagi, reaksinya akan lebih cepat karena antibodi sudah mengenali lebih dulu. Sehingga ada yang reaksi alergi awalnya ringan, tapi setelah kedua, ketiga, dan seterusnya jadi lebih berat," jelasnya panjang lebar.
Bila reaksi alergi tersebut dibiarkan terus-menerus tentu bisa berbahaya. Sebab, mungkin yang awalnya berupa gejala ringan, seperti bersin dan ruam, bisa berkembang menjadi gejala berat.
"Kalau terus-menerus, karena ringan kita nggak begitu aware dengan kondisinya, dikasih terus formularnya walaupun dia seperti yang enggak cocok, lama-lama bisa ganggu penyerapan nutrisi di ususnya. Dan itu mengganggu tumbuh kembang anak bisa menyebabkan dia jadi lebih pendek atau terlalu kurus dari usianya," terang dr. Jeffry.