health
Berdasarkan Hasil Penelitian, Susu Formula Bisa Bikin Bayi Alami Kegemukan
Susu formula bisa membuat bayi mengalami kegemukan sejak dini.
Kasus yang terjadi pada salah satu bayi berusia 16 bulan di Kabupaten Bekasi Jawa Barat seolah memberikan peringatan kepada orangtua yang baru memiliki anak. Sebabnya, bayi tersebut memiliki bobot badan 27 kilogram.
Sang orangtua, Pitrah mengungkapkan, kenaikan berat badan anaknya yang tidak normal terjadi ketika masih berusia enam bulan. Saat itu, dalam sepekan bobot anaknya naik satu sampai dua kilogram. Padahal, saat itu tidak ada yang berbeda dari cara pemberian susu formula kepada Kenzi.
"Karena enggak ASI, pakainya susu formula. Sehari bisa empat kali minum susu. Sejak enam bulan mulai naik sekilo, sekilo. Nambah terus," ceritanya.
Dilansir dari Antara, ternyata bayi yang mengonsumsi susu formula paling rawan mengalami kegemukan pada usia lima tahun. Dalam sebuah penelitian menunjukkan, bertambahnya berat badan bayi dalam waktu yang lebih cepat akan membuatnya rentan terhadap penyakit, mulai dari sakit jantung hingga diabetes.
Dikutip dari Daily Mail, para peneliti asal Inggris percaya bahwa bayi-bayi yang mengonsumsi kalori secara berlebihan dan berat badan mereka bertambah pada masa pertumbuhan yang paling krusial.
Bahkan dalam sebuah penelitian sebelumnya menunjukkan, 20 persen orang dewasa yang menderita obesitas disebabkan oleh kelebihan nutrisi atau memiliki berat badan berlebih ketika masih bayi.
Selain itu, para peneliti itu meneliti sejumlah kecil bayi yang baru dilahirkan di beberapa rumah sakit di Cambridge, Nottingham, Leicester, dan Glasgow.
Dalam melakukan penelitian itu para ilmuwan maupun para ibu tidak mengetahui jenis susu formula mana yang dikonsumsi oleh bayi, apakah yang standar atau susu formula khusus yang mengandung berbagai vitamin, protein, dan mineral.
Dalam penelitian pertama, yang diikuti oleh 299 bayi kelahiran 1993 dan 1995, susu-susu formula yang diperkaya berbagai nutrisi itu dikonsumsi selama sembilan bulan.
Kemudian pada studi kedua yang melibatkan 246 bayi yang lahir antara 2003 sampai 2005 dihentikan lebih awal, karena ada bukti yang menghubungkan antara kelebihan nutrisi dan obesitas yang ditemukan pada penelitian pertama.
Sementara itu, dalam sebuah penelitian sebelumnya juga mengemukakan bahwa bayi yang awalnya mengonsumsi susu formula kemudian berpindah ke makanan padat lebih cepat dari pada yang disarankan, yakni enam bulan, akan menjadi anak yang bertumbuh paling cepat.
Bahkan, para pakar mempercayai adanya hubungan antara kalori yang dicerna dan berat badan sangat kuat pada bayi ketimbang pada anak yang berusia lebih tua.