health

Kenali Alzheimer Sedini Mungkin dan Kurangi Risikonya

Alzheimer merupakan penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan berbicara serta perubahan perilaku.


Editor: Yani
Jumat, 2 Desember 2022 | 23:02 WIB
Ilustrasi orang tua. (alzi.or.id/pexels)
Ilustrasi orang tua. (alzi.or.id/pexels)

Mendengar kata Alzheimer, tentunya akan teringat dengan salah satu penyakit yang menyerang otak. Alzheimer merupakan penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan berbicara serta perubahan perilaku. Biasanya penyakit ini bisa memburuk seiring waktu sehingga penderitanya tak mampu lagi melakukan pekerjaan sehari-hari.

Dari data yang ada, sekitar 50 juta pasien dengan penyakit Alzheimer tersebar di seluruh dunia. Angka itu pun diperkirakan meningkat 2 kali lipat setiap 5 tahun. Untuk di Indonesia, estimasi penderita Alzheimer dementia di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 987.673 dan diperkirakan akan meningkat terus menjadi 3.399.285 pada tahun 2050.

Kondisi tersebut tak bisa dilepaskan dari jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa pada tahun 2010 menjadi 25,9 juta jiwa pada tahun 2019. Oleh karena itu, diperkirakan angka penderita Alzheimer pun meningkat setiap tahunnya.

Penyakit Alzheimer terjadi akibat penumpukan protein abnormal yang mengganggu kinerja sel-sel saraf di otak. Dalam jangka panjang, otak akan kehilangan beragam fungsi, seperti mengontrol pikiran, memori, dan bahasa.

 Penelitian menunjukkan penyakit Alzheimer dipicu oleh berbagai faktor, seperti genetik, pola hidup, dan lingkungan.

Gejala penyakit Alzheimer bisa bervariasi pada setiap penderitanya. Namun, gejala yang umum terjadi adalah kesulitan dalam berkomunikasi, serta kesulitan dalam mengenali wajah serta orang di sekitarnya, termasuk keluarga dan teman (prosopagnosia). 

Penderita penyakit Alzheimer juga kerap mengalami depresi atau delusi.

Namun kebanyakan orang yang terkena Alzheimer berusia di atas 65 tahun. Tetapi, beberapa gaya hidup bisa saja memicu demensia Alzheimer lebih dini. 

Lantaran itu, ada baiknya menyimak beberapa hal pencegahan Alzheimer sejak dini.

Seperti dikemukakan di awal, Alzheimer diduga disebabkan penumpukan protein yang tidak normal di dalam dan sekitar sel otak.

 Salah satu protein yang terlibat disebut amiloid, dan protein lainnya disebut tau, endapan yang masing-masing membentuk plak di sekitar sel otak dan kusut di dalam sel otak.

Ada lima hal yang bisa dilakukan untuk menunda Alzheimer sejak dini, yakni:

Berhenti Merokok

Berhenti merokok dapat bermanfaat bagi kesehatan otak. Peningkatan risiko berkembangnya demensia, khususnya penyakit Alzheimer dan demensia vaskular, terkait dengan kebiasaan merokok saat ini, dan berhenti merokok merupakan pengurangan risiko. Manfaat berhenti merokok, yakni mengurangi kemungkinan penyakit kardiovaskular dan stroke, mengurangi penyempitan pembuluh darah di jantung dan otak.

​Mengurangi konsumsi alkohol seminimal mungkin

Mengurangi jumlah konsumsi alkohol dan menggantikannya dengan minuman yang lebih ringan secara bertahap akan membantu untuk dalam pencegahan Alzheimer.

​Diet Sehat dan Seimbang

Menurut COO Vesta Elder Care Dr Prateek Bhardwaj diet sehat setidaknya memperhatikan lima hal.

"Makan makanan termasuk setidaknya lima porsi buah dan sayuran setiap hari, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan susu rendah lemak, hindari makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam. Pertahankan berat badan yang sehat," katanya.

Manfaat diet sehat dan seimbang ini agar menjaga memori yang lebih baik, memperkecil akumulasi plak di otak, dan memberikan perlindungan terhadap atrofi otak.

Olahraga

Berolahraga minimal 150 menit setiap minggu dengan melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang, seperti bersepeda atau jalan cepat. Manfaat berolahraga ringan ini untuk meningkatkan memori, penalaran, penilaian dan keterampilan berpikir atau fungsi kognitif. Kemudian meningkatkan ukuran bagian otak yang berhubungan dengan pembentukan memori atau hippocampus.

Tes kesehatan rutin

Bhardwaj mengingatkan, bahwasanya Alzheimer tidak bisa dicegah, namun bisa ditunda. Salah satu caranya untuk mengetahui hal tersebut yakni dengan melakukan tes kesehatan secara rutin.

"Alzheimer tidak bisa dicegah. Namun, gaya hidup yang baik, pola makan, dan pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat menunda stadium lanjut penyakit ini," kata Bhardwaj.

Tag alzheimer demensia penyakit otak pikun

Terkini