health

Kasus Covid-19 Masih Fluktuatif Saat Libur Natal dan Tahun Baru di Depan Mata, Begini Imbauan Pemerintah

Tren fluktuatif kasus Covid-19 yang terjadi di awal Desember 2022 menjadi perhatian pemerintah untuk mencegah potensi kenaikan kasus positif Covid-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru.


Editor: Yani
Sabtu, 3 Desember 2022 | 05:56 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Kemenkes)
Ilustrasi Covid-19. (Kemenkes)

Tren fluktuatif kasus Covid-19 yang terjadi di awal Desember 2022 menjadi perhatian pemerintah untuk mencegah potensi kenaikan kasus positif Covid-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyatakan, kasus konfirmasi positif harian pada Kamis 1 Desember 2022 menyentuh 4.977 kasus, sedangkan rata-rata selama sepekan mencapai 5.025 kasus atau turun 21,02 persen. Lantaran itu, Kemenkes mengajak semua warga memperkuat protokol kesehatan (prokes) serta menyegerakan vaksinasi.

“Kita diharapkan dapat mengantisipasi kenaikan kasus, mengantisipasi bertambahnya yang dirawat maupun kematian dan sebagainya. Apalagi kita akan mendekati Natal dan Tahun Baru,” katanya seperti dikutip Antara pada Jumat 2 Desember 2022.

Meski kasus positif mengalami penurunan, ia mengungkapkan, angka kematian harian justru naik menjadi 54 jiwa pada 1 Desember 2022 lalu.

Sementara rata-rata kematian akibat Covid-19 dalam sepekan mencapai 46 jiwa atau naik 16,42 persen. Kemudian keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) saat ini mencapai 10,90 persen. Pun per 1 Desember 2022, positivity rate harian di Indonesia jadi 11,95 persen.

"Maka upaya kita yang pertama betul-betul semua pihak walaupun masuk dalam liburan Natal dan Tahun Baru harus bisa disiplin untuk bisa bagaimana protokol kesehatan, menjaga jarak terutama di kerumunan karena saat ini Covid-19 masih ada," katanya.

Tak hanya itu, Syahril mengimbau, semua masyarakat melengkapi dosis vaksinasi hingga booster pertama dan booster kedua bagi lansia supaya terbentuk imunitas yang lebih baik dan mencegah keparahan gejala. Hal tersebut menjadi perhatian pihaknya karena berdasarkan pembelajaran dari tahun sebelumnya, peningkatan kasus selalu terjadi di akhir tahun.

"Semua orang harus berhati-hati dan menjalankan protokol kesehatannya karena penularan XBB yang meski keparahannya tidak seperti varian sebelumnya, puncak lonjakan kasusnya patut diwaspadai."

Syahril juga meminta setiap orang tidak terpaku pada pernyataan diplomatis yang dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia (WHO), terkait endemi yang sudah di depan mata. 

Masih menurutnya, belum ada waktu jelas WHO akan menyatakan Covid-19 sebagai endemi. Ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk menunggu kabar baik itu dengan terus berusaha menjaga kondisi tetap stabil setidaknya selama tiga hingga enam bulan ke depan.

"Kewajiban seluruh rakyat Indonesia dan seluruh dunia adalah mengendalikan kasus ini. Kalau semakin turun angkanya kematiannya, hospitalisasinya, itu tujuan kita. Tidak usah sampai nol tapi memang betul-betul terkendali dalam waktu yang lama tiga sampai enam bulan tentu saja harus stabil," katanya.

Tag covid-19 kemenkes libur natal dan tahun baru

Terkini