health

Jangan Biasakan Makan Satu Kali Dalam Sehari, Kalau Tidak Ingin Merasakan Dampaknya

Mengurangi frekuensi makan menjadi sekali dalam sehari membuat tubuh menjadi rentan penyakit.


Editor: Yani
Kamis, 19 Januari 2023 | 07:34 WIB
Ilustrasi makan.
Ilustrasi makan.

Kehidupan modern dan kesibukan bekerja kadang membuat orang lupa makan. Akibatnya banyak penyakit yang bersarang di dalam tubuh dan juga akan lebih gampang terserang penyakit.

Tak hanya kesibukan, orang yang sedang menjalani diet pun bahkan mencoba mengurangi frekuensi makan untuk mendapatkan ukuran tubuh ideal.

Padahal Kemenkes mengemukakan, frekuensi makan yang ideal dalam sehari terdiri dari makan pagi, makan siang, makan malam dan makan selingan.

Untuk frekuensi makan dalam sehari pun dianjurkan tiga kali makan utama yaitu makan pagi, makan siang dan makan malam. Jadwal makan dibagi menjadi makan pagi (sebelum jam 09.00), makan siang (12-13) dan makan malam (18.00-19.00).

Menurut Ahli Gizi dari Universitas Muhammadiyah Surabaya Tri Kurniawati, jadwal makan tersebut disesuaikan dengan waktu pengosongan lambung, yakni 3 hingga 4 jam. Rentang waktu tersebut merupakan waktu makan yang baik sehingga lambung tidak kosong terlalu lama.

Namun jika pola makan tidak teratur, seperti terlambat makan atau menunda waktu makan atau bahkan tidak makan, bisa membuat perut mengalami kekososngan dalam jangka waktu yang lama.

"Jadwal makan tidak teratur tentunya akan berdampak pada lambung. makan yang tidak teratur membuat rasa lapar yang lebih dibanding orang yang lapar makan teratur, sehingga akan lebih sulit mengontrol apa yang akan dikonsumsi, sehingga jumlah yang dikonsumsi lebih banyak," katanya.

Ia pun menjelaskan, jika hanya makan sekali dalam sehari akan memicu beberapa dampak yang tidak baik bagi tubuh. Pertama memicu kelelahan. Pola konsumsi yang tidak teratur selama beraktivitas, dapat meningkatkan penggunaan cadangan energi otot.

Akibatnya terjadi pengurangan glikogen otot yang dapat menimbulkan rasa lelah dan akan berbanding lurus dengan penurunan kadar glikogen otot.

Kemudian yang kedua memicu kondisi mengantuk. Kandungan karbohidrat pada makanan yang dikonsumsi dapat menyebabkan kadar gula darah naik dan turun secara cepat, yang dapat menyebabkan tubuh mudah lelah.

Tubuh akan melepas insulin dan banyak asam amino trifosfat yang akan masuk ke otak dan dapat memacu hormon serotonin yang memiliki efek relaksasi dan mengantuk

Ketiga, kelebihan jumlah makanan dikonsumsi. Meskipun sudah menahan nafsu makan untuk membatasi kalori, tetapi pada akhirnya seseorang akan mengkonsumsi banyak kalori saat waktu makan tiba.

Hal tersebut diakibatkan karena menahan lapar dalam waktu yang lama. Kalori akan tambah menumpuk jika mengonsumsi makanan berlemak, makanan olahan, atau camilan.

Keempat kekurangan nutrisi. Selain kuantitas atau jumlah, maka kualitas makanan yang dikonsumsi harus diperhatikan.

Tag makan makan sekali dalam sehari gizi nutrisi

Terkini