health

Imunisasi DPT: Manfaat, Waktu Pemberian & Efek Samping yang Perlu Parents Ketahui

DPT merupakan salah satu imunisasi dasar yang wajib diberikan kepada anak untuk melindunginya dari difteri, pertusis dan tetanus.


Editor: Cahyaningrum
Rabu, 26 April 2023 | 08:18 WIB
Ilustrasi imunisasi anak. (Foto: Pexels/CDC)
Ilustrasi imunisasi anak. (Foto: Pexels/CDC)

Imunisasi DPT alias difteri, pertusis, tetanus, merupakan Imunisasi dasar yang wajib diberikan kepada anak.

Tiga penyakit ini sama-sama berisiko menimbulkan kematian. Penyebabnya adalah bakteri.

Sayangnya hingga kini masih ada anak-anak yang belum menerima Imunisasi DPT.

Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae.

Gejala difteri antara lain sulit bernapas dan menelan, sakit tenggorokan, serta demam, kadang disertai mengorok.

Anak berusia 1-10 tahun amat rentan terhadap penyakit ini. Penderitanya bisa meninggal ketika toksinnya menimbulkan peradangan pada jantung.

Pertusis adalah penyakit sistem pernapasan yang seringnya dipicu oleh bakteri Bordetella pertussis.

Penyakit ini juga kerap disebut sebagai batuk rejan karena gejala utamanya adalah batuk berkepanjangan disertai demam serta pilek.

Penderitanya bisa meninggal jika penyakit tak ditangani hingga menyebabkan pneumonia dan bahkan kerusakan otak.

Tetanus adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani.

Gejalanya berkaitan dengan fungsi saraf dan otot, seperti susah membuka mulut dan otot kaku serta kejang.

Bakteri penyebab tetanus masuk lewat luka, misalnya dari goresan di tangan atau kaki. Tetanus bisa menyebabkan kematian jika racun telah menyebar.

Manfaat Imunisasi DPT
Imunisasi dasar DPT bermanfaat menekan risiko terserang penyakit-penyakit tersebut.

Bila tubuh telah menerima vaksin DPT, daya tahannya akan lebih kuat saat ada bakteri penyebab difteri, pertusis, dan tetanus yang masuk ke tubuh. 
Dengan cara tersebut potensi penularan ke orang lain juga dapat ditekan.

Waktu Pemberian Imunisasi DPT 
Dilansir laman Primaya Hospital, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memberikan panduan mengenai kapan Imunisasi dasar dan Imunisasi lanjutan dapat diberikan.

Menurut Kemenkes, Imunisasi dasar dapat diberikan ketika anak berumur 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Pemberian vaksin DPT kerap dikombinasikan dengan Imunisasi HB atau hepatitis B.

Setelah usia tersebut Imunisasi atau vaksin DPT dilansir laman Halodoc bisa diberikan saat anak usia 6 bulan, 15 hingga 18 bulan, dan 4 hingga 6 tahun.

Pemberiannya juga dilengkapi dengan booster yang diberikan ketika anak menginjak 11 hingga 12 tahun.

Imunisasi atau vaksin DPT juga direkomendasikan untuk remaja dan orang dewasa yang belum mendapatkan booster dengan cakupan pertusis.

Pemberian booster vaksin DPT sangat disarankan. Apalagi, bagi orang dewasa yang berada dekat atau mengasuh bayi baru lahir.

Vaksin booster direkomendasikan setiap 10 tahun sekali.

Kemenkes menyatakan Imunisasi dasar saja tidak cukup untuk menciptakan kekebalan yang maksimum bagi anak. Oleh karena itulah dibutuhkan Imunisasi lanjutan.

Jadi, vaksin DPT juga bisa didapatkan lagi di luar Imunisasi dasar dan Imunisasi lanjutan, termasuk untuk orang dewasa yang belum pernah menerimanya.

Efek Samping Imunisasi DPT
Sama seperti Imunisasi lainnya, vaksin DPT juga memiliki efek samping yang ringan, antara lain:

  1. Nyeri atau bengkak di tempat suntikan
  2. Demam ringan
  3. Kelelahan
  4. Nafsu makan hilang
  5. Mual, muntah, diare dan sakit perut
  6. Sakit kepala

Pada anak-anak, gejala ini bisa membuataaaanya rewel. Parents perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mendapatkan Imunisasi dasar DPT jika anak memiliki kondisi khusus, seperti alergi atau tengah sakit.

Dokter mungkin akan menunda jadwal pemberian Imunisasi anak atau melakukan tindakan lain demi kepentingan anak.

Tag imunisasi imunisasi anak imunisasi dasar anak imunisasi dpt

Terkini