health

Hati-hati! Sering Sembelit Bisa Jadi Penanda Ada Penyakit Lain yang Lebih Berat

Sering sembelit atau susah buang air besar bisa jadi menandakan adanya penyakit yang lebih berbahaya.


Editor: Yani
Kamis, 2 Maret 2023 | 23:46 WIB
Ilustrasi sembelit. (Freepik)
Ilustrasi sembelit. (Freepik)

Gaya hidup masa kini yang tidak sehat kerapkali menimbulkan berbagai penyakit ataupun gangguan kesehatan. Salah satu gangguan tersebut berupa sembelit atau buang air besar (BAB) tidak teratur. Tentunya saat sembelit akan membuat perut tidak nyaman dan bisa memicu kehilangan nafsu makan, mual dan lelah.

Namun sebenarnya, sembelit jika sudah kronis sebenarny merupakan menjadi pertnada adanya penyakit berbahaya pada tubuh. Sehingga jika tidak ditangani secepatnya bisa berakibat fatal.

"Terkadang, sakit perut yang konsisten atau sering mengalami sembelit dapat mengisyaratkan adanya kondisi mendasar yang berbahaya," kata ahli gastroenterologi dari RS Manipal India, Dr Mangesh Borkar seperti dikutip dari Hindustan Times.

Menurut Borkar, untuk memahami alasan di balik prevalensi sakit perut, penting juga untuk mengetahui gejala dan penyebabnya. Sebab, banyak dari gejala-gejala ini dianggap sebagai penyakit ringan yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak teratur, kebiasaan makan yang buruk, dan keracunan makanan, yang dapat diatasi dengan modifikasi gaya hidup dan obat-obatan dari dokter.

Dokter Borkar mengungkapkan setidaknya ada beberapa penyakit yang menyebabkan sembelit, yakni:

  • Radang usus buntu

Apendisitis atau radang usus buntu biasanya memerlukan pengangkatan usus buntu sebagai pengobatannya. Biasanya sebelum divonis radang usus buntu didahului dengan gejala sakit perut, mual, kehilangan nafsu makan, sembelit, atau diare.

  • Diabetes

penyakit diabetes sebenarnya merusak saraf di perut dan usus yang membatasi kelancaran pergerakan makanan sehingga menyebabkan rasa sakit dan sembelit. sembelit dan sakit perut adalah gejala dari kondisi yang umum ini.

  • Hipotiroidisme

Kondisi ini terjadi karena kekurangan hormon tiroid. Sehingga memperlambat proses tubuh. Akibatnya, pergerakan usus juga melambat karena alasan yang sama dan menyebabkan masalah pencernaan.

Kondisi hipotiroidisme yang parah menyebabkan kebingungan, kelemahan, dan rasa kantuk yang dapat mengancam jiwa.

  • Kanker usus besar

sembelit atau kebiasaan buang air besar yang berubah dengan penurunan berat badan atau penurunan nafsu makan atau pendarahan per rektum dapat menjadi gejala utama kanker usus besar.

  • Gangguan neurologis

Banyak kondisi neurologis seperti cedera tulang belakang, multiple sclerosis, dan penyakit Parkinson dapat menyebabkan konstipasi dan inkontinensia tinja.

  • Pankreatitis

Kondisi ini mengacu pada peradangan pankreas yang dapat menyebabkan pembentukan kista atau menyebabkan pendarahan internal. Biasanya ditandai dengan sakit perut yang menjalar ke punggung dengan atau tanpa muntah.

  • Gastroparesis

Kondisi ini merupakan faktor risiko terutama pada pasien diabetes dengan gejala seperti sakit perut yang tumpul atau ketidaknyamanan akibat sembelit.

Karena itu, deteksi sedini mungkin dengan kontrol diabetes yang baik adalah kunci untuk pengobatan.

  • Kolesistitis

Suatu kondisi di mana batu kandung empedu terbentuk dengan peradangan. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit perut.

Borkar sendiri menjelaskan, penyakit-penyakit yang disebutkan tersebut bersifat progresif dan tidak dapat diabaikan. 

Karena itu, dia menyarankan setiap orang memeriksakan diri ke dokter jika mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan bersama dengan gejala-gejala lain, seperti sembelit, gastritis, dan mual.

Tag sembelit penyakit tanda penyakit

Terkini