health

Gara-gara Takut Disunat, Anak Ini Kabur dari Rumah, Ditemukan Setelah Berumur Lebih dari 30 Tahun

Anak yang akan disunat biasanya takut dan akan berusaha melarikan diri karena berbagai macam hal.


Editor: Yani
Jumat, 27 Januari 2023 | 06:51 WIB
Anak yang kabur dari rumah kembali setelah 25 tahun kabur karena takut disunat. (Akun TikTok duniapunyacerita_)
Anak yang kabur dari rumah kembali setelah 25 tahun kabur karena takut disunat. (Akun TikTok duniapunyacerita_)

Walau terdengar sepele, tapi kisah yang dialami Ibu Amini bisa jadi pengalaman Moms and Dads dalam merawat anak laki-laki terutama saat akan disunat atau khitan

Peristiwa ini mulanya terjadi pada 25 tahun silam, saat itu anak bungsunya, Agus Samidi Eko Lelono kabur dari rumah karena takut disunat

Amini menceritakan kejadian kaburnya Agus kepada wartawan yang meliput ke rumahnya. Ia mengemukakan, kaburnya Agus Samidi lantaran akan disunat, karena waktu itu ada tetangganya yang akan dikhitan.

"Dahulu pergi karena anak tetangga sunat, lalu dia mau sekalian disunatkan malah pergi," ujarnya.

Saat kabur dari rumah, Agus Samidi masih duduk di kelas dua sekolah dasar. Hilangnya Agus waktu itu membuat gempar. Lantaran sempat dicari-cari ke Stasiun Solo Balapan, kemudian Boyolali dan Kota Jogja, namun tidak ketemu juga.

"Sudah mencari di mana-mana, tidak ketemu," katanya.

Namun, Amini menemukan titik terang saat dikabarkan kalau Agus masuk konten YouTube milik Sinyo Official saat berada di Pasar Kepek di Bantul Yogyakarta. Sang kakak, Damar melihat ciri-ciri fisik yang sama dengan adiknya, yakni luka di kepala dan luka di kaki kanan.

"Awalnya tidak menyangka setelah dicek ciri-ciri luka sama, dan gerak geriknya persis saat dulu ya benar itu adik saya," ujarnya.

Agus akhirnya diantarkan orang baik pulang ke rumahnya di Dukuh Kauman Desa Sidowayah Kecamatan Polanharjo, Klaten.

Berbicara sunat pada anak laki-laki, sebenarnya memiliki banyak manfaat. Dilansir dari Herminahospitals.com, ada beberapa manfaat dari sisi medis, di antaranya:

  • Mengurangi risiko terjadinya penyakit menular seksual, seperti herpes atau sifilis
  • Mencegah terjadinya penyakit pada penis, seperti nyeri pada kepala atau kulup penis yang disebut fimosis
  • Mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih, yang berkaitan dengan masalah ginjal
  • Mengurangi risiko terjadinya kanker penis dan kanker serviks pada pasangan
  • Membuat kesehatan penis lebih terjaga, karena penis yang disunat lebih mudah dibersihkan

Meski begitu, jika semakin tua usia anak laki-laki belum disunat, maka semakin bertambah juga risiko, tingkat kerumitan, dan lama proses penyembuhannya.

Lantaran itu, WHO merekomendasikan sunat dilakukan pada bayi laki-laki demi menjaga kesehatan mereka. 

Kulit kulup yang tidak dibuang bisa menyebabkan penyakit kelamin dan saluran kencing bila tidak dirawat dengan baik. Hal ini berbeda dengan tradisi yang ada di masyarakat Indonesia yang biasanya mengkhitan anak pada rentang usia 6-10 tahun.

Namun, sunat sebaiknya dilakukan saat masih bayi dengan keuntungan: menghindari ISK berulang pada bayi, lebih mudah perawatan lukanya, penyembuhan lebih cepat dan perdarahan lebih sedikit.

Tag sunat khitan manfaat sunat

Terkini