lifestyle
Viral Kepala Penis Anak Terpotong saat Sunat Massal, Bagaimana Solusinya?
Anak laki-laki itu harus rela kehilangan sebagian organ vitalnya pada saat mengikuti sunat massal.
Baru-baru ini, viral seorang anak laki-laki mengalami musibah. Pasalnya, ketika mengikuti sunat massal yang diadakan oleh salah satu klinik, bocah yang tidak disebutkan namanya itu mengalami nasib buruk.
Melansir dari akun @memomedsos, anak laki-laki itu harus kehilangan organ vitalnya pada saat mengikuti sunat massal di acara syukutan salah satu klinik swasta di Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuansing, pada Minggu (18/12).
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing Aswandi membenarkan kejadian itu. Aswendi menerangkan bahwa saat disunat, anak itu didampingi oleh orangtuanya.
Aswendi menjelaskan ketika penis anak terpotong, perawat yang bertugas langsung berkonsultasi dengan dokter. Dokter pun melakukan pemeriksaan dan mendapati penis sang bocah terpotong.
"Kemudian dikonsultasikan ke dokter jaga UGD RSUD Telukkuantan dan disetujui dirujuk. Barang bukti berupa kepala penis yang terpotong juga dibawa saat pasien dirujuk," tutup Aswandi
Namun, terkait permasalahan yang dialami bocah tersebut, apakah penisnya bisa kembali seperti semula? Berikut penjelasannya.
Hal ini tidak perlu dikhawatirkan lantaran kepala penis yang terputus bisa tersambung kembali, tergantung seberapa panjang potongannya.
"Kalau klem (kepala penis) nya yang terpotong hanya sedikit, itu tidak bisa disambung," ujar Ketua ASDOKI Darsono dikutip dari detikcom, Selasa (20/12/2022).
Dokter tersebut menjelaskan, jika bagian kepala penis yang terpotong lebih dari seperempat bagian, penis dapat disambung kembali dengan operasi yang dilakukan oleh dokter Urologi.
Tetapi, usaha tersebut akan berakhir sia-sia jika kepala penis disambungkan lebih dari enam jam setelah kejadian. Pasalnya, jika lebih dari enam jam, jaringan pada bagian penis tersebut nekrotik (mati).
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan yaitu, menyimpan bagian kepala penis yang terpotong ke dalam kotak berisi cairan steril. Kemudian, pasien dibawa ke rumah sakit beserta kotak tersebut untuk dioperasi.
"Kalau waktunya cepat ditanganinya, itu masih bisa balik lagi (bentuk) ke seperti semula," tutur Darsono.
Kemudian jika bagian yang terpotong hanya sedikit, bisa dijahit ulang agar lebih rapi. Selama proses penyembuhan, pasien diharuskan menggunakan kateter.
"Yang robek ini dijahit aja sama dokternya di bagian kanan dan kiri," kata Darsono.