health

Fakta dan Mitos Soal Ceker Ayam yang Banyak Digemari Orang Indonesia

Ceker ayam menjadi salah satu makanan tradisional favorit di Indonesia dan dekat dengan mitos tertentu.


Editor: Yani
Senin, 9 Januari 2023 | 06:14 WIB
Ilustrasi ceker ayam. (Freepik/jcomp)
Ilustrasi ceker ayam. (Freepik/jcomp)

Sajian olahan makanan yang terbuat dari ceker ayam tampaknya menjadi primadona di kalangan masyarakat Indonesia. Seperti di angkringan misalnya, hidangan ceker menjadi salah satu menu wajib yang tidak bisa dilewatkan sebagai lauk dalam menyantap nasi kucing.

Meski begitu, masih banyak orang yang mengira jika ceker ayam mengandung kadar kolesterol yang tinggi. Apakah Benarkah demikian?

Untuk menjawab hal tersebut, sebenarnya yang harus dipahami terlebih dahulu adalah kolesterol sudah terbentuk secara alami dalam tubuh untuk menghasilkan hormon, memproduksi vitamin D, dan memperlancar proses pencernaan.

Tetapi, kolesterol akan menjadi soal dalam kesehatan seseorang jika kadaranya sudah kelebihan. Mengenai kadar kolesterol, batas normalnya, yakni 200 mg/dL, jika lebih dari kadar tersebut maka akan memicu penumpukan lemak dan plak di pembuluh darah.

Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh terhambat, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Ahli gizi dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, Tri Kurniawati, mengemukakan dalam 100 gram ceker mengandung 5,5 gram lemak tak jenuh. Jumlah tersebut sama dengan60 persen dari kebutuhan harian orang dewasa dan 84 gram kolesterol atau 20 persen dari kebutuhan harian orang dewasa.

"Jadi, bila konsumsi ceker ayam dalam jumlah banyak atau sering, akan menyebabkan peningkatan kolesterol yang bila terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan badan mudah lelah. Bahkan, pada akhirnya dapat menyebabkan gagal jantung atau stroke," katanya.

Meski demikian, tidak semua gizi yang terkandung dalam ceker ayam berdampak negatif pada tubuh.

Tri mengungkapkan, ceker ayam mengandung 19 jenis asam amino, termasuk asam aspartat, glutamin, hidroksiprolin, serin, glisin, histidin, arginin, treonin, alanine, prolin, tirosin, valin, metionin, sistin, ileusin, fenilalanin, triptofan, dan lisin.

Kemudian, komponen penyusun ceker yang utama yakni kolagen sebanyak 5,64 - 31,39 persen atau sebesar 28,73 - 36,83 persen dari total protein.

Kolagen memberikan banyak manfaat untuk tubuh, mulai membantu meregenerasi sel-sel baru pada kulit dan menjaga kesehatan organ.

Ia juga menjelaskan, jika ceker mempunyai kadar air yang sangat banyak, yakni 65,08 persen.

Kemudian sisanya mengandung 20,10 persen air, 8,16 persen kadar abu, dan 3,90 persen lemak.

Tag makanan ceker ayam kesehatan makanan sehat

Terkini