health
Diidap Aliando Syarief, Apa itu OCD, Penyebab, Gejala dan Penanganannya?
Hingga kini penyebab OCD masih belum diketahui secara pasti.
Aktor Aliando Syarief mengaku hingga kini masih berjuang untuk mengendalikan gangguan mentalnya, yaitu Obsessive compulsive disorder alias OCD.
Meski tak mudah menghadapi OCD yang diidapnya, Aliando Syarief tak mau masalah kesehatan mentalnya tersebut menjadi penghambat karirnya di dunia akting.
Lantas, apa yang dimaksud dengan OCD? Dilansir laman Siloam Hospitals, obsessive compulsive disorder alias OCD adalah masalah mental yang membuat pengidapnya melakukan suatu tindakan tertentu secara berulang-ulang.
Kondisi tersebut tidak bisa dikontrol secara langsung oleh pengidap OCD. Itulah yang menjadi penyebab OCD menjadi masalah kesehatan mental yang bisa memengaruhi kehidupan pengidapnya secara keseluruhan, seperti yang dialami Aliando Syarief.
Penyebab OCD
Hingga kini, penyebab OCD masih belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang diduga menjadi pemicu terjadinya OCD, di antaranya:
- Faktor genetik atau keturunan
- Pengaruh lingkungan sekitar
- Gangguan senyawa kimia (neurotransmitter) di dalam otak, seperti norepinefrin dan serotonin
- Gangguan emosi
- Trauma
Gejala OCD
Pengidap obsessive compulsive disorder (OCD) terkadang tidak menyadari bahwa tindakan atau perilakunya dilakukan secara berlebihan.
Umumnya, pengidap akan merasakan gejala OCD pada dua aspek sekaligus, yaitu obsesi dan kompulsif.
Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan penderita OCD hanya mengalami salah satu gejalanya saja.
Gejala OCD yang terbagi ke dalam dua aspek akan dijelaskan melalui ulasan berikut:
OCD Obsesif
OCD dengan perilaku obsesif biasanya didorong dengan pikiran yang sebenarnya tidak diinginkan dan dapat menyebabkan penderitanya merasa cemas jika tak dilakukan.
Tepatnya, OCD obsesif lebih menekankan pikiran dan keinginan penderitanya. Beberapa contoh tindakan obsesif yang menjadi ciri-ciri OCD sebagai berikut:
- Merasa takut secara berlebihan terhadap kontaminasi kuman, virus, atau kotoran.
- Kesulitan dalam menghadapi ketidakpastian. Misalnya, Anda akan merasa khawatir secara berlebihan ketika menduga-duga apakah kompor telah dimatikan atau belum.
- Berperilaku agresif secara umum.
- Memiliki keinginan untuk menata barang atau benda tertentu dengan tepat dan simetris.
OCD Kompulsif
Sedikit berbeda dengan obsesif, tindakan kompulsif dalam OCD adalah berkaitan dengan perilaku penderitanya yang dilakukan berulang kali.
Perilaku kompulsif ini biasanya bertujuan untuk mengurangi rasa cemas karena penderitanya memiliki pemikiran obsesif tersebut. Sering kali tindakan kompulsif dari OCD ini bersifat tidak masuk akal.
Beberapa contoh tindakan kompulsif dari OCD sebagai berikut:
- Mencuci tangan berulang kali dan secara berlebihan.
- Mengatur barang atau benda secara simetris.
- Memeriksa pintu yang sudah dikunci berulang kali.
- Mengulang kata-kata tertentu saat sedang berbicara dengan pelan.
- Menghitung suatu hal untuk memastikannya berada pada pola tertentu.
Pengobatan OCD
OCD adalah gangguan mental yang tidak dapat disembuhkan secara total. Meski begitu, ada beberapa terapi yang biasa dijadikan sebagai langkah penanganan pasien OCD untuk mengurangi gejalanya.
Pasien OCD akan disarankan oleh dokter untuk menjalani terapi psikologis atau psikoterapi.
Psikoterapi ini dilakukan oleh psikiater dengan membimbing pasien untuk mengenali perasaan, pikiran, serta kondisi yang dialaminya.
Dengan begitu, pasien dapat berperilaku positif dalam menangani masalah yang dihadapi.
Salah satu psikoterapi yang biasa dilakukan untuk pengobatan OCD adalah terapi perilaku kognitif atau CBT.
Selain itu, pengobatan OCD juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan.
Beberapa jenis obat yang biasa diresepkan untuk penderita OCD yaitu antidepresan, antipsikotik, dan sejenisnya.