health

Begini Cegah Anemia Pada Remaja

Moms, anemia merupakan penyakit saat tubuh mengalami kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik.


Editor: Nurakhmayani
Jumat, 2 Desember 2022 | 14:38 WIB
Foto: Ilustrasi anemia (pexels/ Karolina Grabowska)
Foto: Ilustrasi anemia (pexels/ Karolina Grabowska)

Moms, anemia merupakan penyakit saat tubuh mengalami kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. 

Akibatnya organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderita anemia memiliki kulit yang pucat, kepala sering pusing dan mudah lelah.

Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, balita, remaja, ibu hamil bahkan usia lanjut.

Berdasarkan riset hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, tercatat sebesar 26,8% anak usia 5-14 tahun menderita anemia dan 32% pada usia 15-24 tahun, artinya 3 dari 10 anak remaja menderita anemia.

Nah, Moms apa yang terjadi jika anak remaja Anda mengalami anemia?

Seperti yang dilansir UPK Kementerian Kesehatan RI, remaja putri yang mengalami anemia maka mengalami dampak jangka pendek dan janka panjang.

Jangka pendeknya anemia bisa menurunkan daya tahan tubuh penderitanya sehingga mudah terkena penyakit infeksi. 

Selain itu, anemia menyebabkan kurangnya oksigen ke sel otot dan sel otak. 

Hal ini bisa membuat kebugaran dan ketangkasan berpikir menurun akibatnya prestasi belajar dan produktivitas kerja/kinerja menjadi ikutan turun.

Sementara itu dampak jangka panjangnya adalah jika anemia terjadi pada remaja putri, maka akan berisiko menjadi wanita usia subur yang anemia dan selanjutnya menjadi ibu anemia yang dapat mengalami kekurangan energi kronis saat hamil nanti.

Jika hal ini terjadi pada ibu hamil maka bisa mengakibatkan perdarahan sebelum dan saat melahirkan yang dapat mengancam keselamatan ibu dan bayinya 

Tak hanya itu, anemia juga dapat menyebabkan bayi yang dikandungnya  mengalami Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah (BBLR) serta gangguan tumbuh kembang anak berupa stunting dan gangguan neurokognitif. 

Sedangkan bayi yang lahir dengan cadangan zat besi (Fe) rendah akan berlanjut menderita anemia pada bayi dan usia dini. 

Jika dibiarkan, maka hal ini bisa meningkatkan risiko kesakitan dan kematian neonatal dan bayi.

Meski demikian, anemia dapat dicegah dengan mengkonsumsi makanan seperti bayam, sayuran hijau lainnya, tomat, wortel, buah-buahan, ikan laut, telur ayam kampung yang kaya akan zat besi, asam folat, vitamin A, C dan Zinc.

Selain itu,  Moms juga dapat memberikan anak remaja Anda suplemen tambah darah secara rutin. 

Pencegahan ini perlu dilakukan ya Moms, karena jika dibiarkan anemia akan terus berlanjut hingga dewasa dan memiliki anak nanti. 


 

Tag anemia remaja sel darah merah

Terkini