Moms and Dads, Yuk Mulai Biasakan Batasi Konsumsi Gula Harian dengan Mengonsumsi Rasa Tawar

Membatasi asupan gula harian akan sangat membantu untuk menurunkan risiko diabetes dan obesitas. Salah satu cara membatasinya yakni dengan membiasakan diri minum air tawar.

Hal tersebut disampaikan dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia dr Rudy Kurniawan, SpPD, DipTH, MM, MARS.

"Penting untuk edukasi sejak dini karena manis itu persepsi," katanya seperti dikutip Antara.

Ia mengemukakan, jika setiap orang memiliki ambang sensitivitas yang berbeda-beda. Saat seorang sering menyantap makanan atau merasakan minuman manis, maka orang itu akan erbiasa dengan rasa manis. Namun jika disodori makanan atau minuman yang gulanya tidak sebanyak konsumsi biasanya, pastinya akan terasa kurang manis.

Kondisi serupa juga terjadi jika seseorang terbiasa dengan rasa tawar dan jarang menyantap hidangan atau minuman manis. Tentunya saa mengonsumsi sesuatu yang manis akan lebih sensitif.

Lantaran itu, ia mengajak masyarakat untuk memberikan edukasi makanan sehat sejak dini kepada anak agar tumbuh kembangnya berlangsung dengan baik. Kebiasaan baik sejak kecil tersebut nantinya akan terus berlanjut hingga dewasa hingga akhirnya menjadi pola hidup sehat dilakukan secara konsisten.

Namun bagi masyarakat, khususnya tergolong dalam kelompok prediabetes dan diabetes yang sudah terbiasa dengan gula, disarankan untuk mengganti gula dengan alternatif pemanis lain yang rendah kalori. Selain itu juga perlu diimbangi dengan aktivitas fisik rutin serta membatasi konsumsi gula, garam dan lemak.

Sebab jika konsumsi gula berlebih, maka akan berkontribusi terhadap tingginya asupan kalori yang dapat meningkatkan diabetes.

Bukan tidak boleh mengonsumsi gula, namun dianjurkan jika ingin mengonsumsi gula harian tidak lebih dari 50 gram atau empat sendok makan.

Meski begitu, rata-rata 5,5 persen penduduk di Indonesia masih mengonsumsi gula di atas 50 gram per hari.

Konsumsi tersebut didapat dari produk dengan pemanis yang biasa dikonsumsi, seperti teh kemasan (13,26 persen), susu kental manis (5,2 persen) dan jus buah serbuk (4,82 persen).