health

Waspada Parents! Polusi Udara di Rumah Bisa Fatal bagi Kesehatan Anak-anak

Mengapa polusi udara dalam rumah, seperti asap hasil memasak bisa membahayakan kesehatan anak? Simak penjelasan lengkap pakar kesehatan.


Editor: Cahyaningrum
Selasa, 2 Mei 2023 | 21:00 WIB
Asap dari hasil memasak, merupakan salah satu polusi udara di rumah yang bisa membahayakan kesehatan anak. (Foto: Pexels/Jill Burrow)
Asap dari hasil memasak, merupakan salah satu polusi udara di rumah yang bisa membahayakan kesehatan anak. (Foto: Pexels/Jill Burrow)

Waspada Parents, kondisi polusi udara dalam ruangan bisa berbahaya bagi kesehatan anak-anak bahkan, kata Ketua Satuan Tugas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Kurniawan Taufiq Kadafi, M. Biomed., Sp.A(K), bisa berujung kematian.

Salah satu penyebab polusi dalam ruangan, lanjut dia, adalah hasil dari aktivitas memasak di dalam rumah yang tidak mendapatkan dukungan akses udara yang bersih, yang terbukti menjadi penyebab paparan polusi bagi sebanyak 2,4 juta anak-anak di seluruh dunia tahun 2020.

"Polusi di dalam ruangan bersumber dari produk memasak menggunakan kerosin di rumah yang tidak memiliki ventilasi dengan baik," ungkap dr Taufiq dalam webinar kesehatan tentang perubahan iklim dan dampaknya terhadap kesehatan anak-anak di Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Salah satu material bahan bakar kerosin yang lazim digunakan dalam aktivitas memasak adalah minyak tanah, sedangkan bahan bakar padat lainnya adalah batubara, arang, dan kayu bakar.

Kondisi tersebut, sambung dia, harus diwaspadai karena data dari UNICEF menyebutkan hal tersebut berkontribusi terhadap sebanyak 3,2 juta kematian bayi prematur tahun 2019.

"Ini kelihatannya sepele, memasak lalu asapnya terperangkap di dalam rumah, kemudian terhirup oleh bayi dan berisiko terjadi kematian dengan komplikasi saluran pernapasan dan sebagainya," terang dr Taufiq.

Indoor air pollution atau polusi udara imbas dari aktivitas pembakaran di dalam rumah, lanjutnya, juga menjadi penyebab dari 237 ribu angka kematian anak-anak di bawah usia lima tahun.

"Apalagi di Indonesia masih heterogen, ada area di satu provinsi misalnya ada rumah-rumah yang didesain tidak memiliki ventilasi yang baik. Ini cukup berbahaya, mesti diwaspadai," tambahnya.

Sementara itu, polusi udara di luar ruangan, juga sama-sama memiliki dampak besar bagi kesehatan yang dapat berujung pada kematian. Polusi tersebut biasanya berasal dari pembakaran aktivitas perusahaan, pertanian, konstruksi dan sebagainya.

"Polusi udara di luar ruangan turut berdampak pada 4,2 persen kematian bayi prematur di secara global pada 2019, termasuk kematian sebanyak 154 ribu anak-anak usia di bawah lima tahun," tutur Taufiq.

Menyikapi kondisi tersebut, menurut dia, maka langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah membuka jendela dan ventilasi rumah sehingga tidak ada asap yang terkumpul di dalam rumah hasil dari aktivitas memasak.

"Membuka semua jendela dan pintu ketika memasak dan menjauhkan anak-anak dari sumber asap," jelasnya.

Sedangkan untuk polusi udara di luar rumah, lanjut dia, langkah strategis yang dapat diterapkan adalah mengganti perangkat teknologi dengan sumber tenaga surya.

 

 

Tag polusi udara di rumah Kesehatan Anak kesehatan

Terkini