health

Tasya Kamila Memilih Melahirkan Anak Keduanya dengan Caesar ERACS, Apa yang Membedakannya dengan Operasi Kelahiran Biasa?

Tasya Kamila melakukan operasi caesar ERACS saat melahirkan anak keduanya. Lantas apakah ERACS itu?


Editor: Yani
Selasa, 3 Januari 2023 | 13:14 WIB
Tasya Kamila sebelum menjalani Caesar ERACS saat persalinan. (akun IG tasyakamila)
Tasya Kamila sebelum menjalani Caesar ERACS saat persalinan. (akun IG tasyakamila)

Awal Tahun 2023, kabar bahagia datang dari artis Tasya Kamila yang melahirkan bayi perempuan yang diberi nama Shafanina Wardhana Bachtiar.

Lahir tepat pada 1 Januari 2023, Shafanina melengkapi keluarga Tasya dengan Randi Bachtiar Dalam unggahan di akun Instagram tasyakamila, dibagikan momen indah kehadiran buah hatinya yang kedua.

"Alhamdulillah, our baby girl is here. Shafanina Wardhana Bachtiar," tulis Tasya dalam akun instagram yang juga memperlihatkan foto putrinya itu.

Selain itu, dalam Instagram stroy-nya, Tasya juga membagikan pengalamannya melahirkan dengan menggunakan metode ERACS. Dalam unggahannya di Instastory, Tasya mengemukakan, jika sebelumnya melahirkan dengan proses Caesar.

"SC (Sectio caesarea) sebelum metode ERACS: puasa lebih lama, belom boleh gerakin kepala (duduk misal) sampai 24 jam post-up," tulisnya.

Selain itu, ia juga mengungkapkan perbedaan ERACS dengan caesar yang sebelumnya dilakukan yang lebih banyak obat.

"Kalau akata dokter, ERACS itu beda di anestesinya aja, jadi intinya obat anti nyeri nya ditinggiin, dan obat kelumpuhannya dikurangi sehingga harapannya kita bisa lebih cepat pulih, bergerak, bahkan kalau nggak ada masalah 2 jam post-up udah bisa coba duduk loh," tulisnya.

Meski begitu, Tasya menjelaskan untuk proses operasinya  yang sama. Hanya beda di waktu puasa.

"Kalau untuk proses operasinya sama aja sih, bener-bener cuma beda di puasa. Yang sekarang puasa makan 4 jam pre-op, kemudian 2 jam setelahnya minum jus+madu super duper manis. Proses operasinya tetap diawali pasang infus, suntik epidural, pasang kateter, baru deh bedah dan lahir, abis dijahit dan bersih-bersih lanjut ke ruang observasi selama 1 jam," tulisnya.

Namun, Tasya mengakui jika tubuhnya bereaksi dengan obat anti nyeri untuk metode ERACS.

"Nah tapi #plottwist ternyata saat operasi, reaksiku terhadap obat-obat anti nyeri dengan ERACS tidak seindag ituu hiks," lanjutnya.

Lima menit setelah suntik anestesi epidural, Tasya ternyata pusing. Kemudian ia sempat mencoba fokus dengan melihat lampu operasi, namun tidak bisa fokus. Bahkan, Tasya juga sempat muntah hingga lima kali saat operasi berlangsung.

Setelah muntah, dia mulai merasa lebih nyaman walau rasa pusing masih belum hilang.

"Tapi alhamdulillah sempat lihat bayi diangkat dari perut dan dengar suara tangisannya yang kuat," kata dia.

Setelah bayi lahir, Tasya pun mengaku mulai merasa ngantuk dan meminta izin untuk tidur kepada dokter yang bertugas menyelesaikan operasi.

"Untuk masih bisa bangun. Tapi kebangunnya pun enggak enak karena aku tiba-tiba gatal banget seluruh muka dan beberapa bagian badan," kata dia.

Saat itu, dokter pun menjelaskan, jika Tasya mengalami alergi morfin. Gatal-gatal yang dialami Tasya disebut memang efek samping dari operasi caesar dengan metode ERACS.

"Yang lebih dipermasalahin mual muntahnya, sih. Jadi pascaoperasi aku enggak dikasih obat anti-nyeri yang standar ERACS," tulisnya.

Akibatnya, Tasya tidak bisa pulih sesuai keinginannya. Dia pun masih merasa pusing setelah dibawa ke kamar rawat jalan.

Lantaran itu, Tasya sempat merasa stres dan sempat menangis. Namun, setelah 15 jam, Tasya sudah bisa belajar duduk dan berjalan sebelum obat anti-nyeri didapatnya.

"Karena sudah tidak pusing, satu jam kemudian akhirnya dicoba memasukkan obat anti-nyeri. Dan benar keren, langsung berkurang sakitnya," kata Tasya.

Apakah ERACS itu?

ERACS atau Enhanced Recovery After Caesarean Surgery merupakan metode yang digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan pasien bedah rawat jalan.

Tujuan ERACS untuk meningkatkan kontrol nyeri dan mengurangi mual serta muntah pasca operasi. Dengan demikian, pasien yang telah menjalani operasi bedah tidak perlu perawatan di rumah sakit lebih lama. Berdasarkan situs Kementerian Kesehatan, metode ERACS telah diterapkan untuk ibu melahirkan melalui operasi caesar sejak tahun 2018. Hal tersebut bertujuan agar ibu yang baru saja melahirkan bisa cepat pulih dan dapat berfokus untuk merawat bayi.

Dalam metode ERACS, pemeriksaan sebelum operasi bisa dilakukan saat usia kehamilan mencapai 10 hingga 20 minggu untuk operasi caesar yang telah dijadwalkan. Sebelum operasi dilakukan, pasien harus menjalani skrining kesehatan untuk mengetahui apakah terdapat penyakit komorbid atau kekurangan zat besi.

Tag ERACS caesar eracs tasya kamila anak Tasya Kamila

Terkini