health

Tak Cuma Orang Dewasa, Anak dan Bayi pun Berpotensi Kena Diabetes, Begini Tanda-tandanya

Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2023, kasus diabetes pada anak bahkan meningkat 70 kali lipat dibandingkan pada tahun 2010 silam.


Editor: Yani
Selasa, 7 Maret 2023 | 22:29 WIB
Ilustrasi bayi. (Freepik/onlyyouqj)
Ilustrasi bayi. (Freepik/onlyyouqj)

Penyakit diabetes kini tidak hanya menjadi ancaman bagi orangtua atau kalangan dewasa saja. Anak-anak bahkan balita pun kini memiliki kemungkinan bisa terkena salah satu penyakit mematikan ini.

Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2023, kasus diabetes pada anak bahkan meningkat 70 kali lipat dibandingkan pada tahun 2010 silam.

Dokter spesialis anak, dr. Leonirma Tengguna, MSc, SpA sebenarnya ada beberapa gejala awal yang bisa diketahui bahwa seseorang menderita diabetes.

"Gejala awal diabetes ini 3P yaitu Poliuri, banyak buang air kecil. Kemudian Polidipsi, banyak minum. Yang ketiga itu Poliphagi, banyak makan," katanya, beberapa waktu lalu.

Selain 3P, ia juga mengungkapkan beberapa tanda yang umum terjadi, seperti berat badan yang turun tanpa diketahui penyebabnya serta luka yang tak kunjung sembuh.

"Ini juga disertai dengan tanda-tanda yang paling sering adalah penurunan berat badan yang tidak disertai dengan penyebab yang jelas. Tapi kalau gejala lain yang bisa terjadi adalah misalnya luka jadi susah sembuh, dan penglihatan kabur," katanya.

Gejala 3P tersebut, menurutnya, bisa juga dialami anak-anak. Meski begitu, untuk diabetes tipe 2, ada tanda yang khas pada anak.

"Salah satu tanda yang bisa terjadi adalah misalnya pada diabetes tipe 2, ada tanda resistensi insulin ya. Tanda yang paling mudah adalah adanya penebalan lipatan kulit, terutama yang mudah dideteksi adalah kulit bagian leher," ujarnya.

Selain itu, lebih rinci ia mengungkapkan, ada cara mendeteksi diabetes pada anak, yakni bisa dilihat dari lipatan kulit pada leher sang anak.

Ia mengemukakan, hal tersebut bisa dilihat dari warna dan tekstur kulit yang lebih tebal daripada umumnya.

"Biasanya ini terjadi pada anak yang gemuk atau obesitas, kita lihat saja di belakang lehernya itu yang paling banyak kelihatan dari luar, lehernya berwarna hitam-nya itu berbeda dengan leher yang kotor. Warnanya lebih hitam dan kulitnya lebih tebal di daerah leher," katanya.

Tag bayi diabetes diabetes anak

Terkini