Tak Cuma di Masa Kehamilan, Pencegahan Stunting Juga Harus Dilakukan pada 100 Hari Sebelum Kehamilan

Pencegahan stunting pada anak ternyata tak hanya efektif dilakukan pada masa kehamilan. Bahkan sebelum masa kehamilan, atau perencanaan sebelum kehamilan juga harus sudah mulai dilakukan. Caranya dengan memberikan asupan protein hewani.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof dr Budi Wiweko, Sp.OG. Dalam penjelasannya, ia menekankan pentingnya protein hewani dalam 270 hari pertama kehidupan atau sembilan bulan dapat mencegah anak dari stunting.

Selain itu, ia mengatakan yang juga lebih penting dalam mencegah anak lahir stunting, yakni 100 hari sebelum terjadinya kehamilan atau persiapan kehamilan.

Ia mengemukakan, pada masa-masa tersebut calon ibu dianjurkan mengonsumsi asupan yang tinggi protein. Hal tersebut untuk persiapan sel telur dan sperma yang berkualitas, sehingga menghasilkan embrio yang baik dan janin yang berkualitas.

"Studi kita menunjukkan bahwa ibu hamil kita konsumsinya sebagian besar masih karbohidrat, sementara asupan protein masih sangat kurang," tuturnya.

Tak hanya mencegah stunting, konsumsi tinggi protein hewani juga dapat menurunkan morbiditas maternal dan perinatal serta mencegah terjadinya pertumbuhan janin terhambat, mencegah terjadinya eklamsia berat.

Sementara itu, Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso menambahkan, pada anak-anak ketika tumbuh kembang ada satu ‘saklar’ pertumbuhan yang nama nya ‘m TOR-C ‘.

"m TOR-C hanya akan dinyalakan ‘saklar’ pertumbuhannya ketika kadar asam amino dalam darahnya itu cukup tinggi dan asam amino esensial ini sumbernya adalah dari protein hewani,” ujarnya.