health

Serangan Jantung Saat Tidur, Waspada Gejalanya

serangan jantung bisa menyerang siapa pun dan kapan pun. Bahkan di saat kita sedang tidur. Otot tegang adalah sebagai salah satu gejala serangan jantung saat tidur.


Editor: Nurakhmayani
Minggu, 25 Desember 2022 | 15:05 WIB
Foto: Ilustrasi serangan jantung (pexels/freestocksorg)
Foto: Ilustrasi serangan jantung (pexels/freestocksorg)

Moms n Dads, serangan jantung bisa menyerang siapa pun dan kapan pun. Bahkan di saat kita sedang tidur. Otot tegang adalah sebagai salah satu gejala serangan jantung saat tidur.

Moms n Dads, ingatkah saat beberapa waktu lalu tokoh politik Ferry Mursyidan Baldan tiba-tiba meninggal saat sedang tidur di mobil. Lalu beberapa artis seperti Ida Kusumah, Irene Justine, Mike Mohede, dan lain-lain meninggal saat tidur.

Padahal sebelum meninggal mereka masih beraktifitas seperti biasa dan tidak mengalami tanda-tanda serangan jantung. Karena itulah penyakit jantung disebut sebagai the silent killer  (pembunuh senyap) atau silent heart attack (serangan jantung senyap).

Jeffrey H. Johnson, MD, seorang ahli saraf dari University of Tennessee Medical Center di Knoxville menjelaskan serangan jantung terjadi ketika arteri koroner tersumbat oleh plak yang menumpuk sehingga aliran darah jadi tidak lancar.

Nah, keadaan seperti ini bisa terjadi secara spontan dan tidak mengenal waktu baik pagi, siang ataupun malam hari. Memang beberapa penderita masih bisa terbangun setelah terkena serangan jantung saat tidur. Tetapi banyak yang meninggal akibat serangan jantung saat tidur ini, tergantung dari jenis dan intensitas gejala serangan jantung.

Moms n Dads, serangan jantung saat tidur umumnya tidak bergejala, tetapi ada juga penderita yang mengalami gejala minimal.   
Beberapa gejala yang dialami sebelumnya tidak dikenali sebagai pertanda serangan jantung sebab beberapa di antaranya mirip seperti penyakit lainnya.

Seperti yang dilansir honestdocs sebenarnya beberapa hari atau minggu sebelumnya orang yang terkena serangan jantung saat tidur akan mengalami gejala sebagai berikut:
• Kelelahan yang tak biasa;
• Kecemasan;
• Flu;
• Otot tegang;
• Gangguan pencernaan.

Cara membedakannya adalah perhatikan jangka waktu munculnya gejala tersebut. Jika gejala berlangsung selama beberapa hari, Anda mulai perlu waspada. Jangan tunda untuk mencari pertolongan medis, terutama jika Anda terbangun dengan gejala berikut: 
• Nyeri atau rasa tidak nyaman di dada;
• Napas pendek (ngos-ngosan);
• Mual dan muntah;
• Nyeri di rahang, pundak, leher, lengan, punggung, atau area di bawah pusar;
• Pusing atau merasa ingin pingsan;
• Keringat dingin.

Moms n Dads, serangan jantung memang bisa terjadi pada siapapun saat tidur. 
Setiap orang bisa saja mengalami serangan jantung saat tidur. Dan orang-orang yang memiliki kebiasaan merokok, makan makanan yang tinggi lemak dan natrium, malas gerak, dan jarang olahraga lebih berisiko mengalami serangan jantung saat tidur. 
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari risiko terkena serangan jantung, terutama saat tidur. Berikut tips-tipsnya:
1. Makan makanan ramah jantung
Perbanyak asupan sayuran dan protein serta kurangi gula, garam, dan lemak jenuh atau lemak trans;

2. Olahraga teratur. 
Moms n Dads dapat memulai dengan latihan berjalan keliling komplek atau taman dan naikkan intensitasnya setiap hari. 
Tetapi jika memiliki riwayat penyakit tertentu, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter sebelum berolahraga.  

3. Berhenti merokok. 
Jika Moms n Dads masih merokok cobalah untuk mulai menghentikan kebiasaan buruk tersebut. 
Moms n Dads dapat meminta dukungan dari orang-orang terdekat agar lebih mudah mengehentikan kebiasaan ini. 
Moms n Dads, jika tubuh sudah mulai merasakan gejala yang tak biasa, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar dapat penanganan  cepat

Tag jantung

Terkini