health

Selain Rambut Rontok, Ini Dampak Kemoterapi yang Lagi Dijalani Nunung Srimulat

Sayangnya, kemoterapi juga memiliki efek samping bagi pasien yang menjalani prosedur tersebut.


Editor: Ery Syahria
Rabu, 29 Maret 2023 | 13:00 WIB
Nunung Srimulat [Youtube/Curhat Bang Denny Sumargo]
Nunung Srimulat [Youtube/Curhat Bang Denny Sumargo]

Pelawak Nunung Srimulat terus jalani pengobatan agar sembuh dari kanker payudara yang diidap. Salah satunya, dia mulai melakukan kemoterapi.

Efek samping dari kemoterapi juga sudah dialami Nunung. Rambutnya rontok hingga membuat kepalanya plontos.

"Ini rambut sudah mulai habis, makanya ditutup," kata Nunung pada awak media baru-baru ini.

Nunung tak menampik belum siap menerima efek samping kemoterapi tersebut. Dia sampai menangis karena kini tak memiliki rambut.

"Pasti nangis," ujarnya.

Untuk mengakalinya, Nunung Srimulat kini memakai turban. Sehingga, dia masih bisa tampil trendi meski kepalanya plontos.

Di tengah pengobatannya untuk sembuh dari kanker, Nunung sampai sekarang masih ambil job. Hal ini membuatnya bersyukur karena masih diberi kesehatan.

"Alhamdulillah saya masih bisa kerja, 3 minggu sekali (kemo) katanya kalau nggak 4-6 kali lah (kemoterapi)," ujar Nunung.

Dilansir dari laman Halodoc, kemoterapi adalah prosedur medis menggunakan obat berbahan kimia kuat. Umumnya, prosedur ini dilakukan untuk mengobati kanker.

kemoterapi juga digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit lainnya seperti lupus, vaskulitis, penyakit yang berkaitan dengan sumsum tulang belakang, hingga psoriasis arthritis.

Sayangnya, kemoterapi juga memiliki efek samping bagi pasien yang menjalani prosedur tersebut. Seperti yang dialami Nunung misalnya alami kerontokan rambut.

Bukan cuma rambut rontok, berikut ini adalah efek samping dari kemoterapi.

1. Tubuh rentan akan infeksi

kemoterapi bisa mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Karenanya, penting untuk melakukan tindakan pencegahan untuk melindungi tubuh dari infeksi dengan:

Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air terutama setelah pergi ke toilet, sebelum menyiapkan makanan dan makan, dan setelah menyentuh hewan.

Menghindari kontak erat dengan orang yang memiliki infeksi. Contohnya seperti cacar air atau flu.

2. Kelelahan

Kelelahan salah satu efek samping kemoterapi yang paling umum terjadi. Banyak orang yang menjalani perawatan sering merasa lelah atau sangat mudah lelah melakukan tugas sehari-hari. Karena itu, penting bagi seseorang yang merasakan dampak ini untuk:

  • Jika kamu bekerja, kamu mungkin ingin meminta cuti kepada atasan atau mengatur untuk bekerja paruh waktu sampai perawatan selesai.
  • Meminta bantuan teman dan keluarga untuk membantu menyelesaikan tugas atau aktivitas sehari-hari.
  • Melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki atau yoga, jika kamu mampu. Sebab, olahraga ringan dapat meningkatkan tingkat energi. Tetapi berhati-hatilah untuk tidak memaksakan diri terlalu keras
  • Hindari melakukan tugas atau aktivitas yang tidak disukai.
  • Lebih banyak beristirahat.

3. Merasa lemah dan sakit

Banyak orang yang menjalani kemoterapi akan mengalami masa-masa di mana mereka merasa lemah dan sakit seperti mengalami mual dan muntah. Untuk mencegahnya, dokter dapat memberi  obat anti-penyakit (antiemetik) yang tersedia dalam bentuk:

  • Supositoria atau kapsul yang dimasukkan ke dalam anus.
  • Tablet yang larut di mulut.
  • Tablet atau kapsul yang ditelan.
  • Suntikan atau infus ke pembuluh darah.

Hanya saja, penggunaan obat tersebut juga bisa menimbulkan efek samping obat seperti sembelit, gangguan pencernaan, masalah tidur (insomnia) dan sakit kepala.

Karenanya, pastikan untuk memberitahu dokter jika efek samping yang Anda dirasakan terlalu banyak. 

Tag nunung srimulat efek samping kemoterapi kemoterapi

Terkini