health

Perlukah Perempuan Periksa ke Dokter Kandungan Meski Tidak Hamil?

Biasanya perempuan kerap mendatangi dokter kandungan saat hamil saja. Namun ada baiknya juga mendatangi saat tidak hamil.


Editor: Yani
Minggu, 15 Januari 2023 | 06:51 WIB
Ilustrasi dokter kandungan. (Freepik/jcomp)
Ilustrasi dokter kandungan. (Freepik/jcomp)

Selama hamil, wanita kerap mengunjungi dokter kandungan untuk pemeriksaan kesehatan janin. Padahal mengunjungi dokter kandungan saat tidak hamil tetap penting bagi wanita, untuk memeriksakan kondisi kesehatan reproduksi, terutama jika ada keluhan tertentu.

Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan Ruswantriani keluhan menyangkut kesehatan reproduksi yang muncul, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.

"Kadang-kadang orang itu kalau pergi ke dokter kandungan itu pas hamil saja. Kalau sudah enggak hamil, dia malas pergi ke dokter kandungan. Padahal, urusannya bukan hanya hamil. Urusan lain juga ada untuk kesehatan alat reproduksi perempuan lainnya," katanya.

Ia mengungkapkan, dalam memeriksakan kesehatan reproduksi sendiri sebenarnya bisa dilakukan secara mandiri dengan memerhatikan berbagai tanda.

Pemeriksaan mandiri tersebut merupakan acuan untuk mengetahui kondisi organ reproduksi. Ketika menyadari ada yang tidak beres, sebaiknya segera berkonsultasi untuk penanganan lebih lanjut yang lebih tepat.

Ruswantriani mengungkapkan, salah satu cara paling mudah untuk memeriksakan kesehatan reproduksi secara mandiri, yakni memerhatikan lebih dulu siklus menstruasi setiap bulannya.

Apalagi, menstruasi menjadi hal yang sudah pasti terjadi pada wanita kecuali saat sedang hamil, menyusui, minum obat penunda haid, menopause, atau kondisi kesehatan lainnya.

Namun, jika sudah mengetahui kondisi kesehatan reproduksi, sebaiknya bisa memulainya dengan mencatat lebih dulu siklus menstruasi setiap bulannya.

"Mulailah biasakan dulu mencatat waktu menstruasi kita. Biasakan mencatat kapan hari pertama kita menstruasi. Dari sana, mulai ketahuan kalau memang kita siklusnya enggak teratur," ujar Tria.

Ia mengemukakan, mencatat siklus menstruasi akan bisa memantau waktu normal atau tidaknya.

"Siklus haid yang normal itu adalah hari pertama datang haid jaraknya ke hari pertama datang haid bulan berikutnya adalah 21-35 hari. Jadi kadang-kadang akan maju mundur, tapi selama masih kisaran itu normal," katanya.

Tag menstruasi dokter kandungan kesehatan reproduksi

Terkini