health
Pentingnya Mengajarkan Anak Sejak Dini, Bahwa Tidak Semua Makanan Harus Dikasih Gula
Untuk mengurangi penyakit akibat gula, sudah saatnya diajarkan sejak dini bahwa tidak semua makanan harus dikasih gula.
Pentingnya mengurangi konsumsi minuman berpemanis sejak dini harus sudah mulai dilakukan. Apalagi konsumsi gula dianjurkan, sebaiknya tidak lebih dari 50 gram per hari atau empat sendok makan.
Menurut Pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Rimbawan, jika kadar gula darah tinggi, maka akan berisiko mengalami obesitas. Tentunya jika ini berlanjut akan berujung pada penyakit-penyakit yang lebih serius seperti diabetes melitus.
"Edukasi, memberikan penyadaran dari mulai kecil bahwa tidak semua harus dikasih gula. Seperti di Jepang, makanan dan minuman tidak banyak gulanya, tapi tetap bisa diterima oleh masyarakat," kata Rimbawan seperti dikutip Antara.
Langkah lain yang bisa dilakukan, yakni dimulai dari kebiasaan di rumah untuk tidak banyak menyediakan sesuatu yang mengandung gula. Selain itu, ia juga mengingatkan untuk cermat dan memperhatikan kandungan nutrisi setiap kali akan membeli produk pangan, termasuk makanan dan minuman dalam kemasan.
"Jadilah konsumen cerdas dengan membaca informasi nilai gizi pada label kemasan pangan," katanya.
Tak hanya itu, ia juga mewanti-wanti agar tidak mengonsumsi makanan sumber karbohidrat seperti nasi dan mie dalam jumlah berlebihan.
Sebab hal tersebut dapat menaikkan kadar gula darah sehingga perlu dibatasi.
"karbohidrat menghasilkan gula dalam bentuk glukosa. Sehingga walaupun enggak manis, dalam tubuh kita bisa menghasilkan kalori yang tinggi. Jadi semua yang berkarbohidrat, mau itu nasi atau mie, akan menghasilkan gula," katanya.
Diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menganjurkan bahwa konsumsi karbohidrat sebaiknya berkisar 45-65 persen dari total kalori yang didapatkan setiap hari.