health

Parents Wajib Baca! Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Anak Terinfeksi Virus Dengue Penyebab DBD

Bila Parents memiliki pengetahuan yang benar tentang DBD, maka langkah pencegahan bisa dilakukan secara benar pula.


Editor: Cahyaningrum
Sabtu, 25 Februari 2023 | 16:28 WIB
Ilustrasi anak demam yang merupakan salah satu gejala terinfeksi virus dengue penyebab DBD. (Foto: Pexels/Gustavo Fring)
Ilustrasi anak demam yang merupakan salah satu gejala terinfeksi virus dengue penyebab DBD. (Foto: Pexels/Gustavo Fring)

Deman Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes terutama Aedes aegypti, dimana anak-anak merupakan kelompok individu yang rentan terserang penyakit tersebut.

Selain karena daya tahan tubuh yang masih berkembang, anak-anak cenderung beraktivitas di luar ruangan.

Hal itulah yang menyebabkan anak-anak mudah digigit oleh nyamuk, apalagi saat mengenakan baju lengan pendek dan celana pendek.  

Penyebab DBD pada Anak
Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A, Subsp.IPT, M.TropPaed mengatakan ada tiga faktor penyebab anak terkena demam berdarah dengue (DBD), yakni daya tahan tubuh, virus, dan lingkungan.

"Kaidah infeksi sampai terjadi penyakit itu, karena ada gangguan keseimbangan antara daya tahan tubuh seseorang, jenis serta kepadatan virusnya, dan lingkungannya," katanya dilansir dari Antara.

Lebih lanjut dokter spesialis anak konsultan infeksi dan penyakit tropis itu mengatakan ada empat jenis virus dengue, yaitu tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan tipe 4. virus dengue tipe 2 dan 3 lah yang biasanya menyebabkan DBD berat.

Sementara lingkungan yang dimaksud Hinky adalah lingkungan yang disukai oleh nyamuk aedes aegypti seperti kebun, genangan air jernih, dan baju yang digantung.

Yang Terjadi pada Tubuh Setelah Digigit Nyamuk  
Ketika nyamuk aedes aegypti betina menggigit, sistem kekebalan tubuh, lanjut dia, akan melakukan reaksi kekebalan yang ditandai dengan demam tinggi secara mendadak.

"Demamnya tiba-tiba tinggi, dikasih obat paracetamol mungkin turun dalam empat jam lalu naik lagi. Kemudian anak jadi lemas, terlihat seperti sakit berat, tidur terus, enggak mau makan, enggak mau minum, muntah-muntah," urai Hinky merinci.

Nggak hanya itu, anak juga bisa mengalami sakit otot, sakit sendi dan tulang, sakit kepala, hingga sakit belakang mata.

Kondisi tersebut, lanjut Hinky, disebut sebagai fase demam atau fase akut yang biasanya berlangsung selama 1-3 hari.

Pada hari ke-4 dan ke-5, virus dalam tubuh sudah hilang dan demam pun menurun, yang kadang membuat Parents terkecoh mengira anak sudah sembuh.

Padahal, fase ini merupakan fase kritis di mana terjadi kebocoran pembuluh darah dan penurunan trombosit.

"Ini harus dikasih cairan. Bocornya pembuluh darah itu kan kayak dehidrasi, karena cairan di pembuluh darah keluar dari jaringan. Ini membuat anak mual, kemudian cairan yg masuk ke rongga perut akan menekan diafragma, menekan lambung, bahkan bisa ke paru-paru menyebabkan anak sesak nafas. Bisa juga membuat hati membesar. Anak juga enggak pipis-pipis dalam 4-6 jam," terang Hinky panjang lebar.

Kalau terlambat, anak bisa pendarahan. Di kondisi inilah biasanya anak tidak tertolong.

Langkah Pencegahan
Namun bila diberi cairan dan mau makan dan minum, kata Hinky, anak akan masuk ke fase penyembuhan pada hari ke-6 dan ke-7 yang ditandai dengan demam dan banyak buang air kecil serta munculnya ruam.

Untuk mencegah anak terjangkit DBD, Parents  harus memastikan anak memiliki daya tahan tubuh yang baik serta mengendalikan nyamuk aedes aegypti.

"Jangan sampai digigit nyamuk, mau pakai insect repellent boleh, lalu waspada saat beraktivitas di luar rumah, karena dia menggigit jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Jangan ada baju yang digantung. Jangan ada air menggenang, karena nyamuknya nyimpan jentik di situ. Jangan pakai bak mandi, tapi pakai shower kalau memungkinkan," ujar Hinky.

Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Ngabila Salama, MKM menambahkan, pencegahan demam berdarah juga dapat dilakukan dengan Gerakan 1 Rumah 1 Kader Jumantik.

"Pelihara juga ikan cupang dan tanaman yang tidak disukai jentik dan nyamuk seperti lemon balm, catnip, kemangi, lavender, peppermint, rosemary, marigold, dan geranium," katanya.

Tag dbd pencegahan dbd anak dbd virus dengue

Terkini