health

Moms Hati-hati Loh Baby Blues Syndrome Bisa Jadi Penyebab Depresi Kalau Tidak Ditangani Serius

Gejala baby blues syndrome di masa nifas atau postpartum berpotensi terjadi dan berkembang menjadi depresi.


Editor: Yani
Kamis, 15 Desember 2022 | 09:30 WIB
Ilustrasi depresi.
Ilustrasi depresi.

Gejala baby blues syndrome di masa nifas atau postpartum berpotensi terjadi dan berkembang menjadi depresi.

Dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiater) dari RSUP Persahabatan dr Tribowo T Ginting, SpKJ(K) mengatakan, jika baby blues syndrome tidak tertangani akan menjadi gejala depresi postpartum.

"(baby blues syndrome) akan jadi masalah kalau tidak tertangani, nanti berkelanjutan menjadi gejala depresi postpartum," katanya seperti dikutip Antara.

Bowo mengemukakan, sebenarnya, baby blues syndrome atau perasaan sedih yang dialami ibu di masa awal setelah melahirkan merupakan hal yang wajar, karena setelah melahirkan ibu akan mengalami perubahan hormon.

Tak hanya itu, baby blues syndrome juga bisa terjadi karena masalah yang dialami sejak masa kehamilan.

Kondisi ini yang menyebabkan ibu merasa tertekan, sedih, atau tidak nyaman.

Lebih lanjut, Bowo mengemukakan, jika baby blues syndrome biasanya berlangsung singkat, sekitar satu minggu.

Namun, jika melebihi dua minggu, maka ada kecurigaan kondisi ibu pascamelahirkan telah berkembang menjadi depresi.

"Biasanya dalam waktu seminggu kurang itu baby blues sudah hilang. Gejala-gejalanya bisa saja seperti sedih, tapi tidak berlangsung lama, tidak memenuhi kriteria depresi," jelasnya.

"Jika melebihi waktu dua minggu, maka memenuhi kriteria depresi," ujar Bowo.

Pada kasus yang lebih berat, Bowo mengatakan baby blues syndrome juga dapat berkembang menjadi psikosis postpartum seperti munculnya halusinasi atau marah-marah yang berkelanjutan.

"Itu yang menjadi perhatian kalau misalnya kondisi awal baby blues itu tidak ditangani secara serius," katanya.

Ia juga mengemukakan, terkadang seseorang berpikir biasa bagi seorang ibu sehabis melahirkan. Lantaran sembilan bulan mengandung anaknya terus dia harus melepas dan ada sesuatu yang berbeda sehingga ibu harus beradaptasi kembali. 

"Ya benar, tapi kalau dicuekin hati-hati, jangan sampai berlanjut menjadi kondisi yang lebih berat," kata Bowo.

Untuk mencegah hal tersebut, Bowo mengatakan keluarga memiliki peran penting untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi ibu yang baru melahirkan. Selain itu, perlu juga bagi ibu untuk istirahat dengan cukup dan menyempatkan me time.

Tag baby blues syndrome pascamelahirkan depresi

Terkini