health
Meski Memiliki Fungsi yang Sama, Ternyata Sunblock dan Sunscreen Berbeda Cara Kerjanya, Yuk Simak Penjelasannya
Jika terkena paparan sinar matahari yang cukup lama, kerusakan pada kulit akan terjadi jika tidak menggunakan tabir surya. Pun tabir surya sendiri memiliki jenis berbeda yakni, sunblock dan sunscreen.
Selain memiliki manfaat, ternyata sinar matahari juga berisiko menimbulkan berbagai masalah pada kulit jika paparannya berlebihan. Beberapa risiko yang ditimbulkan dari sinar matahari yang berlebihan seperti kulit terbakar.
Kondisi sunburn atau kulit terbakar ini terjadi karena sengatan sinar matahari yang berlangsung lama. Sehingga muncul kulit kemerahan, nyeri, pembengkakak, kulit melepuh dan berkerak.
Sedangkan risiko lainnya, yakni menimbulkan tanda-tanda penuaan. Sinar ultraviolet atau UV yang berlebihan akan merusak kulit elastin dan berdampak pada mengendurnya dan meregangnya kulit. Bahkan, kulit mengalami bintik putih dan juga gelap. Ketika terlalu kering, kulit jadi mudah keriput sehingga akan terlihat lebih tua dari yang sebenarnya.
Kemudian yang tak kalah bahaya, sinar UVB dari matahari juga dapat merusak DNA dan menekan sistem kekebalan kulit. Sementara itu, sinar UVA dapat menembus dan merusak membran sel kulit serta DNA di dalamnya.
Kerusakan tersebut yang kemudian berkembang selama bertahun-tahun, ditambah dengan pertambahan usia, meningkatkan risiko Anda terkena kanker kulit seperti karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma ganas.
Untuk mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari, tentu salah satunya dengan penggunaan tabir surya. Meski begitu, perlu diketahui juga ada dua jenis tabir surya yang beredar di masyarakat, yakni sunblock dan sunscreen.
Keduanya memang kerap dianggap memiliki fungsi yang sama, yakni menangkal bahaya sinar UV dari pancaran matahari.
Meski begitu, ahli dermatologi dr Kardiana Dewi, Sp.KK, FINSDV, mengungkapkan, kedua produk tersebut memiliki perbedaan dalam jenis, cara kerja, dan karakteristiknya.
"Kalau sunblock itu jenisnya tabir surya physical. Artinya, saat produk digunakan di kulit, produk itu akan langsung secara otomatis menangkal kandungan UVB dari sinar matahari," kata Dokter Dewi seperti dikutip Antara.
sunblock sendiri lebih direkomendasikan untuk orang yang lebih banyak beraktivitas di luar ruangan seperti berjemur di pantai atau mendaki gunung. Karakteristik sunblock sendiri lebih tebal atau thick, mengingat cara kerjanya yang langsung menangkal bahaya UVB.
Jadi tidak perlu heran, saat menggunakan sunblock pengguna kerap mengalami whitecast atau kondisi saat permukaan kulit terlihat putih di beberapa titik karena karakteristik produk yang lebih tebal dari produk perawatan tubuh lainnya.
Adapn sunscreen tergolong dalam tabir surya jenis chemical. Artinya, produk sunscreen memiliki cara kerja mengubah paparan radiasi dari sinar matahari yang terserap kulit menjadi kandungan yang tak berbahaya bagi tubuh.
"sunscreen ini teksturnya lebih enak untuk dipakai, apalagi untuk wanita karena dia lebih bisa nge-blend dengan warna kulit dan juga makeup," katanya.
Meski begitu, sunscreen menjadi produk tabir surya yang paling banyak jenis pilihan teksturnya. Mulai bentuk gel, krim, powder, spray, hingga stick.
Dokter Dewi sendiri merekomendasikan penggunaan sunscreen untuk kegiatan sehari-hari yang tak terlalu banyak terpapar sinar matahari.