health

Mari Kenal Lebih Jauh dengan Talasemia

Tahukah Moms, bahwa Talasemia merupakan penyakit yang cukup tinggi penderitanya di Indonesia?


Editor: Nurakhmayani
Kamis, 8 Desember 2022 | 05:30 WIB
Foto: Ilustrasi Talasemia (Pexels/Carolina Grabowska)
Foto: Ilustrasi Talasemia (Pexels/Carolina Grabowska)

Tahukah Moms, bahwa Talasemia merupakan penyakit yang cukup tinggi penderitanya di Indonesia? 

Pengetahuan masyarakat yang kurang tentang Talasemia membuat banyak orang terlambat mengetahui bahwa dirinya menderita Talasemia

Nah, sebenarnya apa sih Talasemia dan mengapa jumlah penderita Talasemia tinggi? Yuk, kita cari tahu dulu dari Kementerian Kesehatan RI. 

Talasemia adalah penyakit keturunan (kelainan genetik) akibat kelainan sel darah merah yang dapat menyebabkan penderita harus melakukan transfusi darah seumur hidup. 

Banyak penderita yang tak sadar menderita Talasemia dan menikah dengan penderita Talasemia. Makanya ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan jumlah penderita Talasemia di Indonesia masih cukup tinggi.

Berdasarkan data dari Yayasan Talasemia Indonesia, hingga bulan Juni Tahun 2021 data penderita Talasemia di Indonesia sebanyak 10.973 kasus. 

Padahal penyakit ini sebenarnya dapat dideteksi dini dengan cara pemeriksaan darah hematologi dan analisis hemoglobin. 

Secara klinis, Talasemia ada 3 macam, yaitu Talasemia Mayor, Talasemia Intermedia, dan Talasemia Minor/Trait/Pembawa sifat.

Pada pasien Talasemia mayor, transfusi darah harus dilakukan secara rutin 2 sampai 4 minggu sekali seumur hidup. 

Sementara pada pasien Talasemia Intermedia, transfusi darah juga perlu dilakukan tetapi tidak rutin.

Pasien Talasemia minor/trait/pembawa sifat secara klinis sehat, hidup seperti orang normal secara fisik dan mental, tidak bergejala dan tidak memerlukan transfusi darah.

Talasemia dapat diturunkan dari perkawinan antara dua orang pembawa sifat.

Seorang pembawa sifat Talasemia umumnya tampak sehat (tidak bergejala), hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan darah.

Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes, dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, mengatakan, perlu dilakukan deteksi dini untuk mengidentifikasi pembawa sifat Talasemia agar tidak terjadi perkawinan sesama pembawa sifat.

''Sampai saat ini Talasemia belum bisa disembuhkan namun dapat dicegah kelahiran bayi Talasemia Mayor dengan cara menghindari pernikahan antar sesama pembawa sifat, atau mencegah kehamilan pada pasangan pembawa sifat Talasemia yang dapat diketahui melalui upaya deteksi dini terhadap populasi tertentu,'' jelas Elvieda.

Untuk menekan jumlah penderita Talasemia ada beberapa cara yang dapat dilakukan. 

Pertama, melaksanakan deteksi dini pada calon pengantin yang belum memiliki kartu deteksi dini.

Kedua, melaksanakan penjaringan kesehtan pada anak sekolah dengan integrasi program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Ketiga, mendorong kementerian terkait ( Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ) dan lintas sektor terkait lainnya untuk meningkatkan kerjasama dalam mengatasi masalah kesehatan sehingga semua kebijakan yang ada berpihak pada kesehatan


 

Tag talasemia

Terkini