Mami Popon Nenek Raffi Ahmad Meninggal, Ini Faktor Risiko Penyakit Stroke

Kabar duka datang dari keluarga Raffi Ahmad. Sang Nenek yang biasa disapa Mami Popon meninggal dunia.

Raffi sendiri yang mengumumkan kabar duka tersebut. Ayah dua anak ini mengabarkannya lewat Instagram.

Terungkap Mami Popon meninggal dunia di rumah ibunda Raffi, Amy Qanita di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu (31/12/2022) sekitar pukul 16.01 WIB. Rencananya jenazah akan dimakamkan di Bandung pada Minggu (1/1/2023) besok.

Kesehatan Mami Popon memang sudah lama menurun sejak menderita penyakit stroke. Pada Juli lalu, stroke yang kedua kali menyerang mantan anggota DPR tersebut.

Lantas apa itu penyakit stroke?

Dilansir dari laman Halodoc, stroke adalah kondisi yang terjadi saat pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

Ya, tanpa pasokan darah, otak tak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi. Hal ini membuat sel-sel pada sebagian area otak bakal mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tak dapat berfungsi dengan baik.

Berdasarkan penyebabnya, stroke terbagi menjadi dua jenis, yakni stroke iskemik dan stokre hemoragik. stroke jenis pertama terjadi

stroke iskemik ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak sangat berkurang. Sementara stroke hemoragik terjadi terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah sehingga menyebabkan perdarahan. Pendarahan di otak dapat dipicu oleh beberapa kondisi yang memengaruhi pembuluh darah. Misalnya hipertensi yang tidak terkendali, dinding pembuluh darah yang lemah, dan sedang menjalani pengobatan dengan pengencer darah.

Ada tiga faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke, yaitu faktor kesehatan, gaya hidup, dan faktor lainnya. Selain stroke, berbagai faktor tersebut juga berisiko meningkatkan risiko serangan jantung.

Faktor risiko kesehatan antara lain diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas, penyakit jantung (gagal jantung, penyakit jantung bawaan, infeksi jantung, atau aritmia), sleep apnea, dan pernah mengalami transient ischemic attack TIA atau serangan jantung sebelumnya.

Adapun faktor risiko gaya hidup antara lain, kurang olahraga atau aktivitas fisik, merokok, konsumsi obat-obatan terlarang, dan kecanduan alkohol.

Sementara itu, beberapa kondisi yang termasuk dalam faktor risiko lainnya. Pertama, faktor keturunan. Di faktor ini seseorang dengan anggota keluarga yang pernah mengalami stroke memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit yang sama.

Kedua, faktor usia. Semakin bertambah usia, risiko seseorang mengidap stroke juga lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang lebih muda.