health
Konstipasi Mengganggu? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya!
Jadi lebih sulit buang air besar, begini penyebab dan cara mencegah terjadinya konstipasi.
Konstipasi atau sembelit menjadi salah satu hal yang mengganggu keseharian kamu. Jadi lebih sulit buang air besar, begini penyebab dan cara mencegah terjadinya Konstipasi.
Gejala Konstipasi yang paling sering dialami adalah sulit mengeluarkan feses, kembung hingga perut yang terasa penuh. Masalah kesehatan ini hampir dialami oleh semua usia dan dipengaruhi oleh pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat.
Jika terjadi dalam waktu yang cukup lama, kondisi Konstipasi ini tentu terasa tidak nyaman dan butuh untuk segera mendapat pengobatan lebih lanjut.
Kamu dapat disebut mengalami Konstipasi jika frekuensi BAB kurang dari 3 kali seminggu. Gangguan pada pencernaan ini sering kali dianggap hal yang normal padahal memiliki pengaruh besar jika diabaikan.
Penyebab Konstipasi
Konstipasi paling sering disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan yang kurang memiliki kandungan serat. Serat yang didapat oleh tubuh ini bisa melalui sayur dan buah yang membantu untuk buang air besar.
Kandungan serat yang tinggi pada sayur dan buah mampu membantu pencernaan agar tidak mengalami Konstipasi yang mengganggu. Penyebab Konstipasi lainnya adalah karena dehidrasi dan kurang aktivitas fisik.
Pada kondisi tertentu, Konstipasi juga disebabkan oleh efek samping obat seperti suplemen zat besi, antidepresan hingga obat penghilang nyeri. Tidak banyak terjadi, namun stres dan pola hidup juga ikut mempengaruhi dan bisa menjadi penyebab Konstipasi.
Cara mencegah Konstipasi
Menangani masalah Konstipasi yang mengganggu, berikut beberapa cara mencegahnya. Cara ini bisa dilakukan untuk membantu masalah sembelit yang kamu alami.
- Konsumsi makanan tinggi serat
- Minum air yang cukup
- Aktif bergerak
- Mengelola stres
- Konsumsi obat sembelit
Konstipasi memang mengganggu, tapi dengan pola makan sehat, minum air yang cukup, dan gaya hidup aktif, kamu bisa mencegahnya. Jangan lupa juga untuk mengelola stres dan berkonsultasi dengan dokter jika perlu.