health

Awas GERD! Ini Risiko Rebahan Setelah Makan

Sayangnya, risiko rebahan setelah makan justru dapat menimbulkan GERD.


Editor: IndoParents Editor
Rabu, 6 November 2024 | 17:00 WIB
Ilustrasi. (Freepik/tirachardz)
Ilustrasi. (Freepik/tirachardz)

Rebahan setelah makan memang sangat nikmat dan menyenangkan. Pasalnya, perut sudah terisi penuh sehingga rasa untuk bermalas-malasan makin meningkat. Sayangnya, risiko Rebahan setelah makan justru dapat menimbulkan GERD.

GERD atau gastroesophageal reflux disease merupakan kondisi saat asam lambung naik ke kerongkongan. Hal tersebut bisa menyebabkan rasa panas dan tidak nyaman di dada yang sering kali terasa seperti terbakar.

Ketika makan, katup antara kerongkongan dan lambung yaitu sfingter esofagus biasanya tertutup. Hal ini membantu mencegah asam lambung untuk naik ke kerongkongan. Saat memutuskan untuk Rebahan setelah makan maka akan membuat katup tersebut melemah dan membuat asam lambung meningkat.

Keinginan untuk Rebahan setelah makan dapat memperlambat proses pencernaan dan membuat asam lambung naik. Kondisi ini biasa mempengaruhi proses pencernaan sehingga risiko refluks asam meningkat.

Jika kamu memang memiliki riwayat GERD, maka Rebahan setelah makan akan membuat gejala yang kamu rasakan kian parah. Gejala yang dirasakan biasanya adalah panas di dada, mual dan rasa asam di mulut.

Rebahan setelah makan tidak hanya memperburuk kondisi GERD yang kamu derita. Kondisi ini juga bisa mengganggu proses pencernaan. Posisi Rebahan membuat makanan sulit untuk tercerna dengan sempurna.

Sebagai saran, usai makan, pastikan untuk menunggu selama 2 sampai 3 jam untuk tidur atau Rebahan. Hal ini membantu mengurangi timbulnya gejala GERD yang mengganggu nantinya.

Rebahan setelah makan memang nyaman, tapi ternyata bisa berbahaya buat kesehatan, terutama bagi yang punya riwayat GERD atau masalah asam lambung. Mulai sekarang, pastikan untuk menunggu sebelum Rebahan dengan santai.

Tag gerd rebahan risiko rebahan

Terkini