health

Jadi Penyebab Nani Wijaya Sesak Napas hingga dirawat di Rumah Sakit, Ini Bahaya Cairan di Paru-paru & Gejalanya

Sesak napas yang dialami Nani Wijaya disebut berhubungan dengan cairan pada paru-parunya.


Editor: Cahyaningrum
Jumat, 3 Maret 2023 | 09:53 WIB
Nani Wijaya. (Foto: Instagram/@cahyakamila88)
Nani Wijaya. (Foto: Instagram/@cahyakamila88)

Sejak 1 Maret 2023, aktris senior Nani Wijaya dirawat di Rumah Sakit Fatmawati usai mendadak sesak napas.

Diungkap oleh putrinya, Nina Wijaya, ibundanya dirawat di ruang HCU lantaran kondisinya kritis.

Lebih lanjut ia mengemukakan bahwa sesak napas yang dialami Nani Wijaya disebut berhubungan dengan cairan pada paru-parunya.

Adanya lendir yang sulit untuk dikeluarkan mengakibatkan Nani Wijaya mengalami sesak napas.

"Seperti tidak bisa mengeluarkan slime (lendir) dari paru parunya, sehingga sulit bernapas," ujar Nina kepada wartawan.

Lantas, apa penyebab munculnya cairan di paru-paru dan gejalanya? Dilansir dari Alodokter, cairan di paru-paru yang dikenal dengan sebutan edema paru di dunia medis, terjadi saat jaringan dan kantung udara di dalam paru-paru yang seharusnya berisi udara, justru dipenuhi cairan.

Kondisi ini tentu saja berbahaya bagi kesehatan, karena dapat membuat penderita sesak napas seperti yang dialami Nani Wijaya. Kalau nggak segera ditangani secara tepat bisa berakibat fatal.

Penyebab
Penyebab munculnya cairan  di paru-paru ada dua, yaitu kardiogenik (penyebab yang berasal dari jantung) dan nonkardiogenik (penyebab yang bukan berasal dari jantung).

Beberapa kondisi kardiogenik yang bisa menyebabkan edema paru, sebagai berikut:

  1. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol atau tidak diobati.
  2. Rusaknya otot jantung yang menyebabkan kelemahan pada fungsi jantung (kardiomiopati).
  3. Kekakuan, kebocoran, kelemahan, atau kerusakan katup jantung.
  4. Penyakit jantung koroner.

Tanpa penanganan yang tepat, kondisi-kondisi tersebut dapat menyebabkan komplikasi yang lebih berat, yakni gagal jantung.

Saat darah tak lagi dapat dipompa dengan baik ke seluruh tubuh, akan terbentuk tekanan pada pembuluh darah paru sehingga terjadi kebocoran cairan tubuh ke dalam paru-paru.

Sedangkan faktor nonkardiogenik yang dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru, antara lain:

  1. Gagal ginjal
  2. Emboli paru
  3. Penyakit ketinggian (high-altitude pulmonary edema)
  4. Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
  5. Demam berdarah dengue
  6. Efek samping penggunaan heroin dan kokain
  7. Gangguan saraf, misalnya akibat cedera atau perdarahan otak.
  8. Selain itu, faktor lain munculnya cairan di paru-paru bisa terjadi karena menghirup asap saat kebakaran atau gas beracun, serta dapat pula terjadi pada korban tenggelam.

Gejala Bila Ada cairan di paru-paru
Munculnya cairan di paru-paru bisa terjadi dalam waktu cepat maupun berkembang dalam jangka waktu yang lebih lama.

Gejala edema paru yang terjadi secara cepat atau tiba-tiba (akut), antara lain berupa:

  1. Denyut jantung tidak teratur dan berdebar-debar.
  2. Sensasi seperti kehabisan napas atau tenggelam, terutama saat berbaring.
  3. Napas terengah-engah, dapat disertai bunyi mengi.
  4. Cemas, linglung, atau gelisah.
  5. Keringat dingin di seluruh tubuh.
  6. Permukaan bibir dan ujung jari tampak kebiruan.
  7. Batuk dengan dahak berbuih, dapat bercampur darah.
  8. Edema paru akut tergolong sebagai kondisi darurat yang dapat berakibat fatal, sehingga memerlukan penanganan segera. Bila seseorang mengalami gejala-gejala di atas, segera cari pertolongan medis.

Sedangkan gejala pada penderita edema paru yang bersifat kronik atau terjadi dalam jangka panjang, di antaranya:

  1. Mudah sesak napas saat beraktivitas
  2. Kesulitan bernapas saat berbaring
  3. Sering terbangun dari tidur, akibat batuk, sensasi kehabisan napas, atau mimpi tenggelam.
  4. Ada bunyi napas tambahan berupa mengi.
  5. Pembengkakan pada anggota tubuh, terutama bagian bawah, misalnya kaki.
  6. Peningkatan berat badan secara drastis, akibat akumulasi cairan tubuh.
  7. Rasa lelah yang berlebihan atau fatigue.

Pencegahan
Untuk mencegah munculnya cairan di paru-paru, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:

  1. Kontrol tekanan darah dan kolesterol
  2. Batasi asupan garam
  3. Jaga berat badan
  4. Hindari merokok.

Selain itu, jaga kesehatan dengan menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat, agar paru-paru dapat bekerja dengan baik.

Tag nani wijaya cairan di paru-paru sesak napas

Terkini