health

Hipotiroid? Yuk, Kenali Lebih Jauh

Memiliki buah hati yang sehat dan tumbuh dengan baik merupakan idaman semua orangtua. Tetapi Moms, kenyataannya masih banyak bayi yang lahir dengan mengalami Hipotiroid Kongenital atau kekurangan hormon tiroid lho.


Editor: Nurakhmayani
Minggu, 4 Desember 2022 | 06:00 WIB
Foto: ilustrasi penderita hipotiroid (pexels/Liza Summer)
Foto: ilustrasi penderita hipotiroid (pexels/Liza Summer)

Memiliki buah hati yang sehat dan tumbuh dengan baik merupakan idaman semua orangtua. 

Tetapi Moms, kenyataannya masih banyak bayi yang lahir dengan mengalami Hipotiroid Kongenital atau kekurangan hormon tiroid lho.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, sebanyak 1500 dari 4,4 juta bayi baru lahir di Indonesia diperkirakan lahir dengan kondisi kekurangan hormon tiroid. 

Sebenarnya apa sih hormon tiroid? Yuk, Moms kita kenal lebih jauh tentang hormon tiroid. 

Tahu nggak Moms, hormon tiroid itu merupakan salah satu hormon paling penting sebab hormon ini yang akan mempengaruhi kinerja tiap sel dan organ. 

Hormon tiroid ini diproduksi oleh kelenjar yang bentuknya seperti kupu-kupu, Moms dan berada di tengah leher bagian depan. Hormon tiroid berperan dalam proses metabolisme dalam tubuh. 

Selain itu, hormon ini juga memliki beragam fungsi lain untuk mengontrol kecepatan tubuh saat mengolah makanan dalam sistem pencernaan, mengatur irama dan detak jantung serta tekanan darah.

Tak hanya itu, Moms, hormon tiroid juga berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan suhu tubuh.

Ada lagi fungsi lainnya yaitu mengontrol kecepatan tubuh dalam melakukan reproduksi sel  dan mengaktifkan sistem saraf untuk meningkatkan daya fokus serta kecepatan refleks tubuh.

Nah, Moms bagi anak-anak, fungsi hormon tiroid membantu pertumbuhan pada anak-anak serta mengoptimalkan pertumbuhan otak.

Hormon tiroid ini harus pas jumlahnya pada tubuh seseorang, tak boleh kelebihan maupun kekurangan. 

Sebab jika kelebihan hormon tiroid atau lebih dikenal dengan nama hipertiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid terlalu aktif memproduksi hormon, sehingga kadar hormon tiroid di dalam darah menjadi sangat tinggi. 

Jika ini terjadi maka akan berakibat proses metabolisme tubuh berlangsung lebih cepat dan menimbulkan beberapa gejala, seperti penurunan berat badan, gemetar atau tremor, kerontokan rambut, gugup atau gelisah.

Selain itu efek lainnya adalah sulit konsentrasi, tubuh mengeluarkan keringat berlebih, sensitif atau tidak tahan dengan suhu panas, gelisah dan susah tidur, mudah lelah serta detak jantung menjadi cepat.

Sebaliknya, jika jumlah hormon tiroid terlalu sedikit juga tidak baik bagi tubuh. 

Hipotiroidisme merupakan kondisi ketika kelenjar tiroid tidak mampu memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang cukup.

Akibatnya suhu tubuh dan detak jantung menjadi terganggu. 

Selain itu, metabolisme tubuh menjadi lambat, mudah mengalami kenaikan berat badan, mudah lelah dan gangguan memori.

Dampak lainnya akibat kekurangan hormon tiroid adalah susah buang air besar atau konstipasi, peka atau tidak tahan terhadap udara dingin, kulit terasa kering.

Kekurangan hormon tiroid juga mempengaruhi suara. Suara menjadi serak, rambut kering dan mudah patah serta depresi. 

Kondisi kekurangan hormon tiroid ini sebenarnya bisa dikenali saat bayi berusia 1 bulan dari tanda-tanda berupa tubuh pendek, badan lunglai, kurang aktif, bayi kuning, lidah besar, mudah tersedak, suara serak, pusar bodong dan ubun-ubun melebar.

Bagimana Moms mencegahnya? 

Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan dr. Ni Made Diah PLD, MKM mengatakan skrining Hipotiroid  bkongenital dilakukan pada bayi baru lahir untuk memilah bayi yang menderita Hipotiroid kongenital.

"Dengan skrining, diharapkan bayi yang menderita Hipotiroid kongenital dapat diberikan tatalaksana dengan segera sehingga dapat terhindar dari kecacatan, gangguan tumbuh kembang, keterbelakangan mental dan kognitif,'' jelas dr. Diah

Pemeriksaan skrining Hipotiroid kongenital menggunakan sampel darah tumit pada bayi usia 48 jam sampai 72 jam yang diambil oleh tenaga kesehatan. Semua bayi baru lahir berhak mendapatkan pemeriksaan tersebut melalui pelayanan di Puskesmas hingga rumah sakit. 

Nah, Moms sudah jelas kan tentang Hipotiroid dan cara mencegahnya. Yuk, cegah sedini mungkin.


 

Tag hipotiroid

Terkini