Hati-hati Kesemutan Tak Kunjung Hilang Bisa Jadi Gejala Neuro HIV

Rasa kebas atau kesemutan yang tak kunjung menghilang bisa jadi merupakan gejala neuro HIV atau sistem saraf yang terdampak akibat infeksi HIV.

Dokter spesialis saraf RSUP Fatmawati Jakarta dr Arfan Mappalilu mengemukakan, ada indikasi yang bisa menjadi parameter kebas yang tak kunjung hilang merupakan bagian gejala neuro HIV.

"Kalau penyebabnya bukan karena penyakit neuro HIV, biasanya kita minum vitamin neurotropik bisa hilang dan bisa timbul lagi lama," ujarnya seperti dikutip Antara.

Namun, kalau karena dasarnya neuro HIV, ia mengemukakan jika diobati cenderung berkurang sedikit.

"Kemudian nanti beberapa hari timbul lagi karena memang dasar penyakitnya masih ada," katanya.

Ia melanjutkan, infeksi virus HIV biasanya tidak langsung menyerang sistem saraf, tetapi mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh.

Kondisi itu pun berpotensi masuknya virus, kuman atau bakteri ke dalam tubuh. Termasuk jenis yang dapat menyerang sistem saraf seperti tuberculosis (TB) dan toksoplasma.

Dia menjelaskan, beberapa gejala ringan neuro HIV seperti yang menyerang sistem saraf perifer terjadi dalam bentuk sering merasakan kebas atau kesemutan.

Sedangkan pada kondisi yang parah dapat menyerang sistem saraf pusat di otak.

"Sepanjang virusnya belum diobati atau komplikasinya belum diobati hanya gejalanya, bisa berkurang sedikit bisa juga tidak," katanya.

Untuk diketahui, data terbaru Kemenkes menunjukkan sekitar 51 persen kasus HIV baru yang terdeteksi diidap oleh remaja.

Berdasarkan data modeling AEM, pada 2021 diperkirakan sekitar 526.841 orang hidup dengan HIV dengan estimasi kasus baru sebanyak 27 ribu kasus.

Data Kemenkes juga menunjukkan sekitar 12. 533 kasus HIV dialami oleh anak usia 12 tahun ke bawah.