health
Diidap Verrell Bramasta Saat Liburan di Bali, Apa Itu Bali Belly?
Bali belly yang sempat dialami Verrell Bramasta merupakan sakit perut yang cukup umum di kalangan para wisatawan saat liburan di Bali.
Verrell Bramasta mengalami Bali Belly saat liburan di Bali hingga dilarikan ke rumah sakit.
"Di Bali kemarin aku sempat kena penyakit baru, ada namanya Bali Belly jadi mungkin air di sana lagi kotor atau makanannya, langsung dibawa ke IGD. Ini masih sakit sih," kata Verrell Bramasta dikutip dari YouTube Cumicumi, Selasa (7/2/2023).
Verrell Bramasta mengaku tubuhnya mendadak lemas setelah merasakan sakit di bagian perut disertai diare, dehidrasi dan muntah-muntah
Meski sudah pulih, Verrell Bramasta disarankan dokter banyak istirahat.
Putra sulung Venna Melinda ini juga diminta untuk memperbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi.
Selain itu, Verrell Bramasta juga masih minum obat resep dokter.
"Masih lemes sih ini masih kurang fit, pantangan makan nggak boleh makan gorengan, nggak boleh yang manis-manis, pedas-pedas, kayak diare pada umumnya," tuturnya.
Meskipun tidak ada dalam dunia medis, istilah Bali belly disebut-sebut sebagai salah satu istilah yang cukup umum di kalangan para wisatawan, khususnya para pelancong dari luar negeri yang berkunjung ke Bali untuk liburan.
Lantas sebenarnya apa yang dimaksud dengan Bali belly tersebut? Apakah ada cara yang dapat dilakukan untuk menghindarinya? Simak penjelasan lengkapnya dilansir dari laman Aido Health.
Apa itu Bali Belly?
Secara harfiah, Bali belly berasal dari Bahasa Inggris, yang berarti perut Bali.
Istilah tersebut kerap digunakan untuk menggambarkan gejala keracunan makanan, yang pada umumnya ditandai dengan gejala diare atau muntah.
Terkadang, gejala yang timbul juga disertai pula dengan perut kembung, kehilangan nafsu makan, demam, hingga perut yang terasa keram.
Kondisi Bali belly yang dialami Verrel Bramasta biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri, yang berada pada makanan dan air yang telah terkontaminasi.
Berdasarkan hasil identifikasi, virus yang paling banyak menyebabkan terjadinya hal ini adalah Rotavirus dan Norovirus.
Selain virus, Bali belly ini juga biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang mengkontaminasi makanan pula.
Adapun bakteri yang umum ditemukan dalam hal ini adalah E. coli, Salmonella, hingga Campylobacter.
Virus atau bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh melalui kontaminasi makanan.
Nah, mengingat aktivitas mencoba makanan lokal adalah suatu hal yang tidak bisa dilewatkan ketika berwisata, maka bukan tidak mungkin seseorang dapat terserang Bali belly.
Faktor risiko ini cukup tinggi mengingat kondisi Indonesia yang beriklim tropis dan lembab, sehingga membuat perkembangan bakteri pada makanan menjadi lebih cepat.
Tidak hanya itu, apabila penyimpanan, pengolahan, hingga penyajian makanan dilakukan tanpa memerhatikan standar kebersihan yang baik dan benar, maka risiko penyebaran bakteri akan lebih besar.