Dialami Nunung Srimulat, Kenapa Kemoterapi Bikin Rambut Rontok?

Pelawak Nunung Srimulat terus jalani pengobatan agar sembuh dari kanker payudara yang diidap. Salah satunya, dia mulai melakukan kemoterapi.

Efek samping dari kemoterapi juga sudah dialami Nunung. Rambutnya rontok hingga membuat kepalanya plontos.

"Ini rambut sudah mulai habis, makanya ditutup," kata Nunung pada awak media baru-baru ini.

Nunung tak menampik belum siap menerima efek samping kemoterapi tersebut. Dia sampai menangis karena kini tak memiliki rambut.

"Pasti nangis," ujarnya.

Untuk mengakalinya, Nunung Srimulat kini memakai turban. Sehingga, dia masih bisa tampil trendi meski kepalanya plontos.

Di tengah pengobatannya untuk sembuh dari kanker, Nunung sampai sekarang masih ambil job. Hal ini membuatnya bersyukur karena masih diberi kesehatan.

"Alhamdulillah saya masih bisa kerja, 3 minggu sekali (kemo) katanya kalau nggak 4-6 kali lah (kemoterapi)," ujar Nunung.

Lantas, kenapa kemoterapi bisa membuat rambut rontok?

Dilansir dari laman Alodokter, pengobatan kanker dengan kemoterapi memanfaatkan obat-obatan keras guna menghambat pertumbuhan dan membunuh sel-sel kanker yang berkembang dengan cepat di dalam tubuh.

Namun, obat-obatan tersebut juga bisa menyerang sel-sel dan jaringan tubuh yang normal, termasuk sel keratinosit yang berada di folikel atau akar rambut. Nah, ini yang menjadi penyebab mengapa kemoterapi bisa menyebabkan rambut rontok.

Bukan cuma pada rambut di kepala, kerontokan atau kebotakan pada rambut akibat kemoterapi juga bisa terjadi pada bulu mata, alis, bulu ketiak, rambut di kemaluan, dan rambut di sekujur tubuh lainnya.

Berikut ini beberapa faktor yang menentukan tingkat keparahan rambut rontok akibat kemoterapi:

• Kombinasi obat kemoterapi yang digunakan
• Jenis obat dan cara pemberian obat kemoterapi (obat kemoterapi yang diberikan melalui suntikan lebih berisiko menyebabkan rambut rontok)
• Frekuensi kemoterapi
• Dosis obat kemoterapi