health
Dialami Aura Kasih, Apa Itu Anxiety Disorder, Gejala dan Penyebabnya?
Aura Kasih mengungkap mengalami anxiety disorder alias gangguan kecemasan hingga sekarang.
Belum lama ini Aura Kasih mengungkap mengalami anxiety disorder alias gangguan kecemasan hingga sekarang.
Aura Kasih mengaku kerap merasa takut dan tak mudah percaya pada orang lain.
"Lebih ke trust issue saja," katanya ditemui di Jakarta, Senin (15/5/2023).
Gangguan mental yang dialaminya tersebut seharusnya dikonsultasikan ke psikiater, tapi hingga kini Aura Kasih belum melakukannya lantaran sibuk.
Ia menyiasatinya dengan mengalihkan perhatian ke berbagai kegiatan seperti membaca buku atau melukis untuk mengendalikan kecemasannya.
"Itu sama saja seperti meditasi ya, agar anxiety-nya tidak kambuh," jelas Aura Kasih.
Lantas, apa sih penyebab anxiety disorder alias gangguan kecemasan dan bagaimana penanganannya?
Dilansir laman mitrakeluarga.com, anxiety disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan rasa cemas dan takut berlebih yang membuat Anda tidak semangat melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk hobi yang biasa digemari.
Rasa cemas ini akan berlangsung intens dalam jangka waktu panjang dan kerap membuat pengidapnya cepat lemas secara fisik.
WHO menyebut ada 301 juta orang memiliki gangguan mental ini di dunia, dimana 58 juta penderita anxiety disorder adalah anak-anak dan remaja.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, gangguan kecemasan berada di peringkat 2 dari 10 penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia dari tahun 1990-an sampai 2017.
Gejala gangguan kecemasan (anxiety disorder)
Gejala awal anxiety disorder adalah perasaan gugup hingga jantung berdegup kencang. Kemudian, tubuh dan pikiran Anda sulit untuk mengendalikan emosi saat menghadapi suatu objek.
Ketakutan dan kekhawatiran ini bisa membuat pengidap mengalami serangan panik (panic attack).
Berikut gejala umum dari anxiety disorder:
- Kecemasan yang sulit dikontrol.
- Gelisah dan panik.
- Kelelahan, akan tetapi sulit tidur.
- Sulit berkonsentrasi.
- Mudah marah dan terpancing emosi.
- Rasa sakit dan nyeri pada tubuh.
- Otot tegang, mual, mulut kering.
- Tangan dan kaki kesemutan serta berkeringat.
- Memikirkan dan melakukan perenungan tiada henti
Penyebab gangguan kecemasan (anxiety disorder)
gangguan kecemasan berlebih ini disebabkan oleh berbagai faktor:
Genetik yang diturunkan dari keluarga
- Hormon yang terlepas dalam otak, sehingga meningkatkan denyut nadi dan pernapasan.
- Lingkungan yang memicu stres dan membuat ketakutan, seperti lokasi dimana terjadi pelecehan, kekerasan, kematian.
- Penyalahgunaan obat-obatan.
- Konsumsi kafein yang berdampak pada kerja jantung.
- Kondisi medis yang tidak stabil, seperti pada organ jantung, paru-paru, tiroid.
Para peneliti menyimpulkan jika penyebab gangguan kecemasan berasal dari otak yang membentuk respon rasa takut melalui ingatan dan memori dari objek yang pernah dirasakan.
Diagnosis gangguan kecemasan (anxiety disorder)
Untuk mendeteksi gangguan mental ini, Anda perlu melakukan lebih dari sekali konsultasi dengan psikolog atau psikiater (Dokter spesialis jiwa).
Dalam sesi konseling dilakukan beberapa tes psikologis dalam bentuk kuesioner, pemeriksaan fisik, dan tes kesehatan mental.
Meskipun dokter kejiwaan ingin mengetahui kondisi mental pasien, pemeriksaan fisik seperti tes darah maupun tes urin bertujuan untuk mengenal lebih jauh tentang gejala yang berkaitan dengan masalah kejiwaan.
Pasien anxiety disorder bisa sembuh dengan pengobatan yang rutin dan konsisten.
Untuk itu, terdapat tiga macam pengobatan untuk penyembuhan gangguan kecemasan ini:
1. Psikoterapi
Psikoterapi adalah langkah penyembuhan berupa konseling rutin ke psikolog atau psikiater, agar pasien dapat mengelola emosinya dalam kehidupan sehari-hari dari kecemasan berlebih.
Pengobatan ini terdiri dari cognitive behavioral therapy (CBT) dan exposure therapy.
a. Cognitive behavioral therapy (CBT), yaitu terapi untuk pasien gangguan kecemasan agar mereka dapat mengenal dan mengendalikan pola pikir serta perilaku yang mengarah pada ketakutan berlebih.
b. Exposure therapy, yaitu terapi berupa aktivitas dan kegiatan tertentu yang disesuaikan dengan ketakutan pasien, agar penderita gangguan kecemasan mampu beradaptasi di sebuah lingkungan tanpa rasa khawatir. Model terapi ini cocok untuk gangguan lebih lanjut seperti fobia dan post-traumatic stress disorder (PTSD).
2. Terapi pendukung
Pengobatan alternatif ini berfungsi untuk mengelola stres dan mengobati kecemasan. Aktivitas pendukungnya adalah yoga, meditasi, hingga membuat strategi untuk hidup secara mindfulness.
3. Pengobatan medis
Obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter spesialis jiwa bukan terfokus untuk penyembuhan anxiety disorder, tetapi untuk memperbaiki gejalanya.
Obat-obatan yang biasa digunakan adalah sebagai berikut benzodiazepine, anti depresan, dan beta blocker.
Beta blocker berfungsi untuk meredakan debar jantung berlebih yang menyebabkan gangguan pada kondisi fisik seseorang. Namun, penggunaan obat-obatan dalam anxiety disorder harus sesuai resep dokter.