health
Bukan karena Keyakinan dan Agama, Hal Ini yang Jadi Alasan Orangtua di Aceh Enggan Anaknya Diberi Imunisasi Polio
Banyak orangtua di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh yang enggan melakukan imunisasi polio kepada anaknya.
Banyak orangtua di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh yang enggan melakukan imunisasi polio kepada anaknya. Hal tersebut diungkapkan perwakilan Ikatan Dokter anak Indonesia (IDAI).
Gambaran tersebut tertuang dari hasil survei yang dilakukan dinas kesehatan di Kabupaten Pidie dan Aceh.
"Kalau untuk (imunisasi) oral mereka merasa tidak perlu, ini lumayan sampai 40 persen orang tua merasa tidak perlu. Mungkin karena pemahaman terhadap penyakit yang mungkin akan diderita oleh anak-anaknya tidak begitu baik," ujar Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik IDAI Dr dr Raihan, SpA(K) seperti dikutip Antara pada Jumat 2 Desember 2022.
Menurut dokter spesialis anak yang bertugas di Aceh tersebut, terkuak jika sebanyak 30 persen orang tua di Pidie khawatir apabila anaknya rewel, demam dan menjadi sakit-sakitan setelah imunisasi.
"Alasan keyakinan dan agama justru tidak menempati urutan pertama. Masih ada yang kurang paham untuk polio tetes aja, mereka takut disuntik," ujar dia.
Lantaran itu, banyak orang tua di Kabupaten Pidie yang menganggap tidak perlu memberikan imunisasi pada anaknya.
Selain itu, berdasarkan survei cepat yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan UNICEF pada 26 rumah tangga di Desa Mane, yang merupakan lokasi terdeteksinya kejadian luar biasa (KLB) polio, ada 33 anak yang berusia 0-59 bulan dan 49 anak lainnya.
Namun dari total tersebut, hanya delapan anak yang mendapat imunisasi tetesan polio. Kemudian untuk imunisasi polio dalam bentuk suntikan, tidak ada satu pun anak yang mendapatkannya, dikarenakan takut pada efek sampingnya.
Selain itu, Raihan menyebut adat tradisi di Aceh, anak-anak biasanya dilakukan Peutron Aneuk, atau turun tanah setelah berusia 44 hari. Jika belum waktunya turun tanah maka imunisasi tidak bisa dilakukan.