health
Benarkah Vape Lebih Menyehatkan Dibandingkan Rokok Konvensional?
Vella mengemukakan, kandungan nikotin yang kadarnya bisa 10 kali lipat dibanding rokok konvensional.
Bahaya rokok yang disosialisasikan selama ini memang tidak membuat semua perokok berhenti. Ada pula yang kemudian memilih rokok alternatif yang dianggap lebih baik, yakni vape.
vape sendiri dalam beberapa waktu belakangan marak di kalangan pria dewasa hingga anak sekolah dan kaum perempuan.
Namun, sebenarnya ada beberapa bahaya yang mengintai dari pengguna vape menurut Dosen Teknologi Laboratorium Medis Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Vella Rohmayani.
"Walaupun kelihatan lebih sehat karena tidak terjadi proses pengasapan dan pembakaran. Akan tetapi vape mempunyai kandungan nikotin yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rokok konvensional," katanya seperti dikutip dari laman UM Surabaya.
Vella mengemukakan, kandungan nikotin yang kadarnya bisa 10 kali lipat dibanding rokok konvensional.
"Beberapa peneliti menyebutkan bahwa kegiatan vaping dalam jangka panjang dapat memicu terjadinya gangguan kesehatan mulut, penyakit gusi hingga menyebabkan kanker mulut," ucapnya.
Ia menegaskan dengan beralih mengkonsumsi vape tidak akan memberikan keuntungan apapun.
Selain bahaya dari kandungan bahan kimia yang terdapat dalam vape, ternyata juga dapat memicu bakteri yang ada di dalam mulut dan berkembang dengan lebih pesat.
"Inilah yang menjadi faktor penyebab terjadinya berbagai gangguan mulut hingga kanker mulut akibat melakukan vaping," ucapnya.
Lantaran itu, Vella mengimbau kepada perokok yang ingin beralih menggunakan vape untuk berpikir ulang.