health
Bayi yang baru Lahir Ternyata Tidak Boleh Gunakan Gurita Saat Dibedong, Begini Bahayanya
Bayi yang masih berusia 0-3 bulan disarankan tidak menggunakan gurita saat membedong.
Banyak tradisi yang diturunkan orang-orang terdahulu terkait cara merawat bayi yang baru lahir. Salah satunya menggunakan gurita saat membedong perut bayi yang lahir hingga usia tiga bulan.
gurita sendiri diyakini bisa bermanfaat mencegah masuk angin, mengecilkan perut dan mencegah pusar menjadi bodong. Namun, perlukan menggunakan gurita saat membedong bayi?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebenarnya sudah melarang penggunaan kain lilit ini karena dinilai tidak bermanfaat untuk kesehatan bayi. Bahkan hingga saat ini, belum ada satu pun penelitian medis yang mampu membuktikan berbagai manfaat yang disebutkan. Justru pemakaian kain lilit tersebut di perut berisiko menimbulkan sejumlah bahaya berikut:
- Meningkatkan gumoh
Gumoh atau muntah pada bayi bisa disebabkan pemakaian gurita yang terlalu kencang. Kain lilit bisa menekan perut bayi sehingga makanan yang telah masuk ke lambung akan mengalir balik ke kerongkongan dan keluar dari mulut.
- Timbulkan biang keringat
Pemakaian gurita yang terlalu kencang juga bisa membuat bayi merasa kepanasan dan banyak berkeringat. Kondisi tersebut memincu berbagai masalah kulit bayi, seperti biang keringat. Sebenarnya, keringat yang menempel di kulit tidak dapat menguap dengan baik akibat terhalang oleh kain gurita.
- Bayi sulit bernapas
Jika lilitan terlalu kencang, tentunya akan bisa membuat bayi sulit bernapas. Hal tersebut terjadi karena pada dasarnya, sistem pernapasan bayi belum 'matang' dan bayi baru lahir lebih sering menggunakan otot-otot perutnya untuk bernapas. Kalau hal ini terjadi, bayi bisa mengalami batuk, kesulitan bernapas, hingga kulitnya pucat karena kekurangan oksigen. Pada kondisi ini, bayi Anda memerlukan penanganan medis segera.
- Kerusakan otak
Pada kondisi kesulitan bernapas, sebetulnya masih sangat mungkin untuk mengembalikan kondisi bayi dengan memberi bantuan napas atau resusitasi. Jika bayi yang baru lahir kekurangan oksigen terus menerus, organ-organ tubuh lainnya akan terpengaruh dan bisa menimbulkan kegagalan organ.
Sehingga detak jantung, tekanan darah, dan kekuatan ototnya akan terus turun. Kondisi tersebut bisa mengakibatkan kehilangan kesadaran. Selain itu, ada juga risiko kerusakan otak, jika tidak ada cukup oksigen yang mencapai otak. Kondisi fatal akan membuat bayi meninggal karena kehabisan napas akibat tercekik kekurangan oksigen.