health

Bayi kok Bisa Kena Katarak, Mengapa?

Siapa bilang katarak hanya bisa terjadi pada orang dewasa? Ternyata bayi pun juga bisa terkena katarak karena beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor genetik.


Editor: Nurakhmayani
Jumat, 23 Desember 2022 | 01:36 WIB
Foto: Ilustrasi sakit mata (pexels/Ksenia Chernaya)
Foto: Ilustrasi sakit mata (pexels/Ksenia Chernaya)

Siapa bilang katarak hanya bisa terjadi pada orang dewasa? Ternyata bayi pun juga bisa terkena katarak karena beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor genetik.   

Moms, sama seperti orang dewasa, katarak pada bayi terjadi terjadi ketika terdapat kekeruhan pada lensa mata yang membuat cahaya sulit masuk. 

Akibatnya penglihatan menjadi lebih kabur. Nah, jika katarak besar dan padat, cahaya akan semakin sulit masuk, sehingga kemampuan untuk melihat jadi sangat berkurang atau bahkan hilang. Baik pada dewasa maupun bayi, katarak bisa terjadi pada satu atau kedua mata.

Melansir dari Alodokter, katarak pada bayi ada 2 jenis, yaitu katarak kongenital yang terjadi sejak bayi lahir atau sesaat setelah lahir dan katarak dapatan yang baru berkembang setelah bayi lahir.

katarak kongenital

Moms, umumnya katarak kongenital pada bayi ini disebabkan oleh faktor genetik atau turunan dari orang tua kepada anak. Akibatnya pembentukan lensa mata pada bayi tidak berkembang dengan baik.

Selain itu, pada katarak jenis ini juga bisa disebabkan oleh adanya kelainan kromosom, seperti Down syndrome.

Moms, ibu yang terinfeksi campak Jerman (rubella)toksoplasmosis, cytomegalovirus (CMV)cacar air dan virus herpes simpleks pada saat hamil dapat menyebabkan bayi menderita katarak kongenital. 

katarak dapatan

Pada katarak jenis ini, biasanya disebabkan oleh kondisi kesehatan bayi itu sendiri. Seperti bayi yang menderita diabetes, galaktosemia (kondisi ketika tubuh tidak dapat memecah galaktosa), kelainan genetik, seperti progeria, atau cedera pada mata. 

Moms, gejala katarak pada dewasa dan bayi berbeda. Pada bayi umumnya mengalami gejala berikut: 

  • Adanya bintik putih atau abu-abu yang berbayang pada bagian pupil mata (bagian hitam mata)
  • Gerakan mata yang tidak terkontrol atau dikenal dengan sebutan nistagmus
  • Bola mata bergerak ke arah berbeda atau juling
  • Bayi seperti tidak sadar pada kondisi lingkungan sekitar, terutama jika katarak terjadi pada kedua matanya

Nah, Moms jika menemui gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera bawa bayi Anda ke dokter. 

Nanti dokter akan mengetahui tingkat keparahan katarak pada mata bayi Anda. Jika katarak pada bayi tergolong ringan dan tidak memengaruhi penglihatan, ada kemungkinan tidak diperlukan penanganan khusus. 

Namun, pada katarak pada bayi yang mengganggu penglihatan umumnya memerlukan operasi katarak. Operasi katarak baru boleh dilakukan minimal saat bayi berusia 3 bulan.

Moms penyakit katarak memang tidak mengancam nyawa, tetapi harus ditangani sedini mungkin. 

Sebab jika penglihatan bayi terganggu maka akan mengganggu proses tumbuh kembangnya pula.

Jadi jangan ragu-ragu periksakan mata bayi Anda saat lahir atau pada usia 6–8 minggu. 

Tag katarak

Terkini