Bahaya Sindroma Mata Kering akibat Penggunaan Gawai Berlebihan Bisa Sebabkan Penglihatan Kabur

Indera penglihatan menjadi salah satu karunia yang diciptakan Tuhan kepada manusia. Namun terkadang ketajaman penglihatan seseorang menjadi kabur lantaran beberapa faktor, salah satunya mata kering.

Dokter spesialis mata di RSUP Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Jakarta, Jessica Zarwan mengemukakan, jika mata kering dipengaruhi beberapa hal.

"Perlu diperhatikan ya, beberapa faktor yang mempengaruhi sindroma mata kering antara lain lapisan mata yang menguap, produksi air mata menurun serta daya lekat air mata di permukaan yang mudah menguap," katanya seperti dikutip Antara pada Jumat (2/12/2022).

Ia mengungkapkan, mata kering bisa disebabkan intensitas penggunaan gawai dalam keharian. Selain itu, kurangnya menjaga kebersihan kelopak mata, ditambah seringnya terpapar pendingin ruangan serta penerapan pola hidup yang tidak sehat.

Alhasil terjadi beban atau penurunan kualitas hidup yang dirasakan pasien dengan gejala sindroma mata kering, karena lapisan air mata yang memiliki fungsi untuk melindungi permukaan mata dan ketajaman penglihatan seseorang terganggu.

Beberapa gejala yang dirasakan seperti mata akan terasa perih dan nyeri, terasa berpasir, pandangan yang kabur terutama saat membaca maupun melakukan aktivitas lainnya, mata mudah merah dan terasa lengket seperti ada kotoran.

Di Indonesia, kondisi mata kering sudah sering ditemukan. Bahkan, angka prevalensi global berkisar antara lima sampai 50 persen, sedangkan di Indonesia berkisar 27,5 persen.

Lantaran itu, Jessica meminta semua pihak untuk tidak menyepelekan mata kering. Sebab dalam beberapa kasus ekstrem, penderita mata kering yang disertai dengan komorbid seperti diabetes atau terkenanya sindrom sjogren dapat menimbulkan kebutaan.

"Tapi kemudian kita masih harus terus mengevaluasi dan mengidentifikasi penyebabnya. Misal kalau obat, berarti harus melihat pengobatan apa yang menyebabkan penyakit ini," ujarnya.