health

Ada Efek Negatif, MSG Aman Dikonsumsi?

Mungkin Moms pernah atau sering menggunakan MSG untuk memasak. Kegurihan MSG tak perlu diragukan lagi hingga membuat banyak ibu-ibu yang menggunakannya sebagai bahan tambahan untuk menyedapkan masakan.


Editor: Nurakhmayani
Jumat, 9 Desember 2022 | 00:00 WIB
Foto: Ilustrasi MSG (pexels/Cottonbro Studio)
Foto: Ilustrasi MSG (pexels/Cottonbro Studio)

Mungkin Moms pernah atau sering menggunakan MSG untuk memasak. Kegurihan MSG tak perlu diragukan lagi hingga membuat banyak ibu-ibu yang menggunakannya sebagai bahan tambahan untuk menyedapkan masakan. 

Tetapi sebenarnya  bahayakah mengkonsumsi MSG dalam jangka waktu yang lama serta apa efeknya? Yuk, simak ulasan berikut ini.

MSG atau kepanjangan dari monosodium glutamate adalah penyedap rasa yang umum digunakan sebagai penyedap makanan

Meski Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO) memasukkan MSG dalam klasifikasi bahan makanan yang “secara umum dianggap aman”, penggunaan zat aditif itu tetaplah kontroversial.

Sebagian ilmuwan menyebut glutamat sebagai “umami”, sebuah penyebutan untuk rasa kelima yang dapat dirasakan oleh indera perasa manusia, selain manis, asin, pahit, dan asam.

Rasa umami dan penggunaan MSG telah lama menjadi bahan utama dalam masakan Asia, terutama makanan Tiongkok. 

Sebenarnya glutamat tidak memiliki rasa, namun mampu meningkatkan rasa lain dan menambahkan rasa gurih.

Nah, efek negatif MSG terhadap kesehatan mulai dibahas dalam sebuah surat yang dipublikasikan New England Journal of Medicine pada tahun 1968. 

Seorang dokter menceritakan reaksi negatif yang dialami setelah mengonsumsi makanan Tiongkok-Amerika, dia menyoroti MSG sebagai salah satu penyebab dari reaksi tersebut.

Pada akhir tahun 1960-an, makin banyak yang memperbincangkan hal tersebut. Situasi saat itu lebih dikenal dengan “Chinese Restaurant Syndrome”.

Penelitian selama empat puluh tahun terakhir menduga bahwa ada sebagian orang yang memiliki sensitivitas atau alergi terhadap MSG

Namun mereka memiliki tingkat sensitivitas terhadap MSG berbeda-beda. 

Dalam sebuah penelitian, mereka yang mengonsumsi 3 gram MSG dalam satu sajian makanan lebih banyak mengeluhkan gejala, seperti pusing, otot terasa tegang, kesemutan dan wajah memerah.

Selain itu, kebiasaan mengonsumsi MSG dalam jangka panjang terbukti dapat menyebabkan tekanan darah tinggi

Dalam penelitian lainnya MSG dianggap sebagai salah satu penyebab obesitas, namun secara ilmiah hal ini belum terkonfirmasi. 

Lebih jauh lagi, konsumsi MSG pada ibu hamil juga belum diketahui aman atau tidak.

Jika Moms mengalami salah satu gejala tadi, maka cobalah untuk membatasi penggunaan MSG, baik dalam masakan dan juga konsumsi makanan kemasan.

Namun jika Moms tidak memiliki reaksi negatif tersebut, belum ada bukti ilmiah yang kuat terhadap dampak buruk MSG.

Selama bertahun-tahun, Food and Drug Administration (FDA) menerima banyak laporan tentang reaksi negatif terhadap makanan yang mengandung MSG

Gejala-gejala tersebut adalah tubuh menjadi lemas, kulit menjadi merah, tekanan atau rasa kencang pada wajah, berkeringat.

Gejala lainnya yang dirasakan mati rasa, kesemutan atau rasa terbakar di bagian tubuh tertentu, misalnya leher dan wajah, detak jantung cepat, nyeri dada, sakit kepala dan mual.

Nah, setelah mengetahui reaksi negatifnya, Moms juga bisa kok membuat masakan lezat tanpa MSG. Caranya?

Moms bisa menambahkan tomat, kecap asin, jamur, sawi putih, kecap ikan atau zaitun.

Selamat mencoba ya Moms. 


 

Tag MSG

Terkini